1. Mendapatkan uang dari iklan. Seperi anda lihat koran dan majalah yang peuh dengan iklan, seperti itu salah satu cara mendapatkan uang dari blog. Baik iklan langsung ataupun melalui jaringan penyedia iklan.
2. Mendapatkan uang dari impresi. Artinya setiap halaman dari blog anda dilihat orang, anda mendapatkan uang dari blog anda. Lebih sering dikenal PPM (Paid Per Million) artinya di bayar perseribu impresi.
3. Di bayar untuk me-review produk atau website. Anda membuat tulisan mengetahui opini anda terhadap website atau produk dan anda mendapatkan uang dari klien anda.
4. Menjual produk orang lain melalui affiliate marketing. Salah satu cara mendapatkan uang dari blog yang sangat di minati karena penghasilannya yang cukup besar.
5. Menjual produk sendiri. Seperti layaknya membuka warung atau toko. Anda dapat menjual apa saja yang anda rasa akan laku di pasaran.
6. Menjual link Link merupakan tempat yang menghubungakan antara blog satu dengan yang lain. Anda bisa mendapatkan uang dari blog anda dengan menjual link kepada pemilik blog lain.
7. Menampilkan banner pihak lain. Mirip menjual link hanya dengan menampilkan banner. Pemilik baner dapat memiliki blog atau tidak.
8. Menampilkan search form. Orang dapat menggunakan form mesin pencari, dan dari hasil pencarian akan ada iklan yang tampil
Rabu, 21 September 2011
Minggu, 18 September 2011
Sejarah Kerajaan Sunda
O, ya , tunggu kita harus ceritakan bgmn Portugis masuk ke Tatar Sunda....
tahun 1492, Kerajaan Portugal dan Spanyol berkoalisi mencari dunia baru, karena setelah Konstantinopel (sek. Istambul) jatuh
ke tangan Islam, mereka harus mencari pusat perdagangan (emporium) baru..Ada yang pergi ke Barat (Columbus) ada juga yg pergi ke Timur...
keduanya bertemu di Filipina Utara...terjadilah pertempuran...hingga akhirnya tahun 1496, Paus membagi dunia utk mereka berdua sbg pemegang hegemoni dunia
dlm Perjanjian Tordesillas. Dari Tg Verde ke sebelah Barat menjadi milik Spanyol, dan dari Tg Verde ke Timur milik Portugis...jadilah Portugis seenak udelnya mencomoti
wilayah-wilayah di timur.,dan Malaka pun jatuh ke tangan mereka th 1511. Dari Malaka inilah mereka terus mengembangkan saya hingga ke Maluku.
Menurut catatan perjalanan Tome Pires yg dibukukan dlm judul Summa Oriental, disebutkan bahwa ia singgah di Banten dan Cirebon th 1512-1513, dlm perjalanan ke Maluku.
Dari catatan inilah kita jadi tahu, bahwa Kerajaan Sunda, memiliki 6 pelabuhan di Pantai Utara Jawa bagian Barat, disebutlah: Bantam (Banten), Cheguide (Cigede),Pomdam (Pontang) Tamgaram (Tangerang), Kalapa (Sundakalapa), dan Chemano (Cimanuk) .
Portugis hanya menguasai sebagian Sundakalapa...Peninggalannya: Gereja Tugu di Cilincing, Orkes Keroncong tugu, dan beberapa istilah spt : Minggu (dr kata Dominggo), sado (dr kata dos a dos), jendela, meja, dsb. juga istilah-istilah navigasi...karena rupanya orang Portugis adalah The Ruler of the Waves, sebelum akhirnya direbut Inggris pd abad ke-17...Di Sunda, Portugis mndpt komoditas lada.(yg memang banyak ditanam di Banten hingga Lampung)
Selanjutnya Portugis lebih suka mangkal di Maluku...dan kemudian tersisa di timor...
Sementara itu, setelah Kerajaan Sunda runtuh, tinggallah kerajaan Banten di bagian Barat, Kerajaan Cirebon di pantura, Sumedanglarang (tadinya kerajaan kecil bawahan Pajajaran, berkedudukan di Kutamaya, Sumedang sekarang, dan Galuh di Ciamis sekarang. Sumedanglarang tampil sbg penerus raja sunda, karena menurut cerita tradisi , regalia Pajajaran dibawa
oleh 4 orang petinggi kerajaan yg berhasil lolos dari serbuan Banten, ke Sumedanglarang. Dan berdasarkan budaya politik tradisional, siapa yg memegang regalia (pusaka) suatu kerajaan, maka dialah yg menjadi penerus raja pemilik regalia. Pusaka itu berupa: mahkota binokasih, dan sejumlah hiasan laui, disertai tombak ageman Prabu Siliwangi....Muncullah Prabu Geusan ulun, th 1581 sbg nalendra (penguasa) Sumedanglarang..Tahun 1613, Sultan Agung menjadi Raja Mataram, ia melakukan invasi ke seluruh Jawa. Prabu Geusan Ulun pun menyerah dg hati suci (istilahnya "prayangan") kpd Mataram dan bersedia mengabdikan diri. maka ia pun diangkat sbg Wedana Bupati, koordinator para bupati. lahirlah istilah "Priangan" dasri kata "prayangan" (eh masih ada 10 asal-usul kata Priangan ini)...orang Wolanda menyebutnya "Preanger". Dengan demikian Priangan pun menjadi vassal Mataram (di sinilah lahirnya feodalisme Mataram-Sunda spt dlm konsep Barat).
Tahun 1628, S. Agung melakukan serbuan ke Batavia utk mengusir VOC dari sana. Dipati Ukur, dari Tatar Ukur (sekarang Kabupaten Bandung) menyediakan diri utk membantu, dg catatan: ia nantinya diangkat jadi Wedana Bupati. Serbuan ke Batavia gagal karena, Dipati Ukur dg pasukannya berjumlah sekitar 4000 orang (bukan pasukan terlatih kebanyakan petani yg dipersenjatai)
terlal;u lama menunggu di Ujung Karawang, sementara pasukan Mataram di bwh pimpinan Bahureksa belum nongol juga (mrk datang melalui laut)...akhirnya setelah 3 bulan menunggu, sementara logistik smkn menipis, Dipati Ukur menyerbu Batavia dan kalah...ketika Bahureksa datang dari laut, VOC sh siap memangsa mereka, dan hancurlah pasukan Mataram. Sultan Agung murka kpd dipati Ukur yg menyerbu tanpa menunggu Bahureksa (kalau sdh ada HP waktu itu...kan nggak akan kejadian begini ya. he he..). Dipati Ukur pun dijadikan dpo...diuber-uber..ke seluruh Tatar Sunda...akhirnya tertangkap di Cililin...dn dibawa ke Mataram dg 1000 orang pengikutnya. Di sana dihukum picis (Dipati Ukur diikat di lapangan, tiap yg lewat boleh melukai dan kemudian menyiramnya dg air garam dan cengek...hingga tewaas, yg lainnya mengalami nasib serupa...yg perempuan dijadikan gundik atau budak...Eh, tapi cerita ttg hukuman yg kejam ini diceitakannya dlm naskah-naskah bandung ya...jd belum tentu benar juga....namun, kisah ini rupanya termakan orang Sudna, hingga sekarang masih ada dendam orang tatar Ukur kpd Mataram, kpd orang Sukapura (Tasikmalaya) yg dianggap berkhianat karena menunjukkan persembunyian Dipati Ukur kpd pasukan mataram...
Nah, pada tahun 1640, Sultan Agung melakukan reorganisasi, Priangan dibagi atas 8 wilayah kabupaten, masing-masing dipimpin bupati. Lahirlah beberapa keluarga menak (bangsawan) terkemuka di Priangan: yaitu Wiranatakusumah (dulu namanya Wra angun-angun )dari Kab Bandung, Wiratanudatar dari Kab Cianjur, Wiradadaha dari Sukapura (Tasikmalaya),
Mereka diberi gelar kebangsawanan "raden"..dan gelar jabatan mulai dari Adipati, Aria, Tumenggung, Ngabehi...Bupati Yang paling tinggi kedudukannya: Raden Adipati Aria.(R.A.A.). Bila keturunan langsung dari Raja Sunda bisanya memakai "Pangeran...seperti di Sumedang...
Ketika poengganti Sultan agung, yaitu Sunan Amangkurat I dan II, menyerahkan Priangan ke tangan VOC sbg upah kpd VOC yg memabntu dlm perang suksesi di Mataram, maka atasan para Bupati Priangan adalah gubernur Jenderal VOC yg berkedudukan di Batvai (ini terjadi th 1677 dan 1705). jadi, Mataram menguasai Priangan dlm 2 generasi. Namun pengaruhnya luar biasa:
Bahasa Sunda jadi bertingkat-tingkat dari halus hingga kassar spt dl bahasa Jawa, hihuruf Jawa diadopsi jd Sunda Jawa, kesenian, pakain, arsitektur, ikut terpengaruh....
Di bawah VOC, para bupati di priangan hanya diajdikan perantara, utk mensukseskan Preangerstelsel, yaitu upaya penanaman komoditas tertentu sejak th 1677. Mula-mula yg ditanam adalah nila (tarum), kapas dll. kemudioan sejak 1706, ditanami kopi. Para bupati mendpt tip 1 gulden per pikul kopi (76 kg). Nah, karena Bandung menjadi daerah penghasil kopi paling subur...
ia mendpt tip 100.000 gulden per tahun . Dari Prenagerstelsel yg berlangsung hingga th 1871, itulah Belanda bisa membangun dam2 di Laut Utara...
Ketika th 1799 VOC dibubarkan, maka atasan para bupati adalah Gubernur Jenderal Hindia Belanda yg berkedudukan di Batavia. Paar bupat diangkat dg besluit (surat keputusan) Gub Jend.
Utk mengawasi para bupati ini, dilakukan administrasi wilayah. Ketika Daendels dtg th 1808, Pulau Jawa dibagi atas 9 prefektur (spt di Perancis) salah satunya Priangan. Ibukota prefektur Priangan di Bandung. Di sini berkedudukan seorang Prefek. Setelah Daendels mabur, dtg Thomas Stamford Raffles berkedudukan sbg Letnan Gubernur (karena Gubernur Jenderal EIC ada di India), Raflles mengganti prefektur dg Keresidenan yg dipimpin residen yg duduk di ibukota keresidenan. Semnatra itu di tiap ibukota kabupaten (bandung, Cianjur, Sumedang, Galuh, Cianjur, Bogor, dst...) duduk seorang asisten residen. Mereka biasanya tingal di sebelah utara Pendopo Kabupaten..di bawah Asisten Residen, ada kontrolir yg bertugas ke distrik-distrik...
Nah , sepanjang abad ke 1-9 inilah tejadi konsolidasi pemerintah jajahan yg sesungguhnya....
Para bupati pun, hanya duduk dolm birokrasi tradisional yg diwawasi birokrasi kolnial. Sejak massa Daendels, para bupati dan aparatnya (patih, wedana, asisten wedana, dan para mantri -mantri guru, mantri polisi, mantri garam, mantri candu...dsb) dijadikan ambtenaar/pegawai kerajaan yg digaji.....Bupati bergaji 1.200 gulden per bulan, Hanya bupati kaya yg dpt tip palg besar yg bisa hidup mewah...bahkan orang pertama yg punya mobil Fiat di Jawa ini adalah Sultan Yogya, Sultan Solo, dan Bupati Bandung...Para bupati kaya (termsk Cianjur) bergaya hidup bagai raja-raja kecil..................nah itu dulu ceritanya ya...................
tahun 1492, Kerajaan Portugal dan Spanyol berkoalisi mencari dunia baru, karena setelah Konstantinopel (sek. Istambul) jatuh
ke tangan Islam, mereka harus mencari pusat perdagangan (emporium) baru..Ada yang pergi ke Barat (Columbus) ada juga yg pergi ke Timur...
keduanya bertemu di Filipina Utara...terjadilah pertempuran...hingga akhirnya tahun 1496, Paus membagi dunia utk mereka berdua sbg pemegang hegemoni dunia
dlm Perjanjian Tordesillas. Dari Tg Verde ke sebelah Barat menjadi milik Spanyol, dan dari Tg Verde ke Timur milik Portugis...jadilah Portugis seenak udelnya mencomoti
wilayah-wilayah di timur.,dan Malaka pun jatuh ke tangan mereka th 1511. Dari Malaka inilah mereka terus mengembangkan saya hingga ke Maluku.
Menurut catatan perjalanan Tome Pires yg dibukukan dlm judul Summa Oriental, disebutkan bahwa ia singgah di Banten dan Cirebon th 1512-1513, dlm perjalanan ke Maluku.
Dari catatan inilah kita jadi tahu, bahwa Kerajaan Sunda, memiliki 6 pelabuhan di Pantai Utara Jawa bagian Barat, disebutlah: Bantam (Banten), Cheguide (Cigede),Pomdam (Pontang) Tamgaram (Tangerang), Kalapa (Sundakalapa), dan Chemano (Cimanuk) .
Portugis hanya menguasai sebagian Sundakalapa...Peninggalannya: Gereja Tugu di Cilincing, Orkes Keroncong tugu, dan beberapa istilah spt : Minggu (dr kata Dominggo), sado (dr kata dos a dos), jendela, meja, dsb. juga istilah-istilah navigasi...karena rupanya orang Portugis adalah The Ruler of the Waves, sebelum akhirnya direbut Inggris pd abad ke-17...Di Sunda, Portugis mndpt komoditas lada.(yg memang banyak ditanam di Banten hingga Lampung)
Selanjutnya Portugis lebih suka mangkal di Maluku...dan kemudian tersisa di timor...
Sementara itu, setelah Kerajaan Sunda runtuh, tinggallah kerajaan Banten di bagian Barat, Kerajaan Cirebon di pantura, Sumedanglarang (tadinya kerajaan kecil bawahan Pajajaran, berkedudukan di Kutamaya, Sumedang sekarang, dan Galuh di Ciamis sekarang. Sumedanglarang tampil sbg penerus raja sunda, karena menurut cerita tradisi , regalia Pajajaran dibawa
oleh 4 orang petinggi kerajaan yg berhasil lolos dari serbuan Banten, ke Sumedanglarang. Dan berdasarkan budaya politik tradisional, siapa yg memegang regalia (pusaka) suatu kerajaan, maka dialah yg menjadi penerus raja pemilik regalia. Pusaka itu berupa: mahkota binokasih, dan sejumlah hiasan laui, disertai tombak ageman Prabu Siliwangi....Muncullah Prabu Geusan ulun, th 1581 sbg nalendra (penguasa) Sumedanglarang..Tahun 1613, Sultan Agung menjadi Raja Mataram, ia melakukan invasi ke seluruh Jawa. Prabu Geusan Ulun pun menyerah dg hati suci (istilahnya "prayangan") kpd Mataram dan bersedia mengabdikan diri. maka ia pun diangkat sbg Wedana Bupati, koordinator para bupati. lahirlah istilah "Priangan" dasri kata "prayangan" (eh masih ada 10 asal-usul kata Priangan ini)...orang Wolanda menyebutnya "Preanger". Dengan demikian Priangan pun menjadi vassal Mataram (di sinilah lahirnya feodalisme Mataram-Sunda spt dlm konsep Barat).
Tahun 1628, S. Agung melakukan serbuan ke Batavia utk mengusir VOC dari sana. Dipati Ukur, dari Tatar Ukur (sekarang Kabupaten Bandung) menyediakan diri utk membantu, dg catatan: ia nantinya diangkat jadi Wedana Bupati. Serbuan ke Batavia gagal karena, Dipati Ukur dg pasukannya berjumlah sekitar 4000 orang (bukan pasukan terlatih kebanyakan petani yg dipersenjatai)
terlal;u lama menunggu di Ujung Karawang, sementara pasukan Mataram di bwh pimpinan Bahureksa belum nongol juga (mrk datang melalui laut)...akhirnya setelah 3 bulan menunggu, sementara logistik smkn menipis, Dipati Ukur menyerbu Batavia dan kalah...ketika Bahureksa datang dari laut, VOC sh siap memangsa mereka, dan hancurlah pasukan Mataram. Sultan Agung murka kpd dipati Ukur yg menyerbu tanpa menunggu Bahureksa (kalau sdh ada HP waktu itu...kan nggak akan kejadian begini ya. he he..). Dipati Ukur pun dijadikan dpo...diuber-uber..ke seluruh Tatar Sunda...akhirnya tertangkap di Cililin...dn dibawa ke Mataram dg 1000 orang pengikutnya. Di sana dihukum picis (Dipati Ukur diikat di lapangan, tiap yg lewat boleh melukai dan kemudian menyiramnya dg air garam dan cengek...hingga tewaas, yg lainnya mengalami nasib serupa...yg perempuan dijadikan gundik atau budak...Eh, tapi cerita ttg hukuman yg kejam ini diceitakannya dlm naskah-naskah bandung ya...jd belum tentu benar juga....namun, kisah ini rupanya termakan orang Sudna, hingga sekarang masih ada dendam orang tatar Ukur kpd Mataram, kpd orang Sukapura (Tasikmalaya) yg dianggap berkhianat karena menunjukkan persembunyian Dipati Ukur kpd pasukan mataram...
Nah, pada tahun 1640, Sultan Agung melakukan reorganisasi, Priangan dibagi atas 8 wilayah kabupaten, masing-masing dipimpin bupati. Lahirlah beberapa keluarga menak (bangsawan) terkemuka di Priangan: yaitu Wiranatakusumah (dulu namanya Wra angun-angun )dari Kab Bandung, Wiratanudatar dari Kab Cianjur, Wiradadaha dari Sukapura (Tasikmalaya),
Mereka diberi gelar kebangsawanan "raden"..dan gelar jabatan mulai dari Adipati, Aria, Tumenggung, Ngabehi...Bupati Yang paling tinggi kedudukannya: Raden Adipati Aria.(R.A.A.). Bila keturunan langsung dari Raja Sunda bisanya memakai "Pangeran...seperti di Sumedang...
Ketika poengganti Sultan agung, yaitu Sunan Amangkurat I dan II, menyerahkan Priangan ke tangan VOC sbg upah kpd VOC yg memabntu dlm perang suksesi di Mataram, maka atasan para Bupati Priangan adalah gubernur Jenderal VOC yg berkedudukan di Batvai (ini terjadi th 1677 dan 1705). jadi, Mataram menguasai Priangan dlm 2 generasi. Namun pengaruhnya luar biasa:
Bahasa Sunda jadi bertingkat-tingkat dari halus hingga kassar spt dl bahasa Jawa, hihuruf Jawa diadopsi jd Sunda Jawa, kesenian, pakain, arsitektur, ikut terpengaruh....
Di bawah VOC, para bupati di priangan hanya diajdikan perantara, utk mensukseskan Preangerstelsel, yaitu upaya penanaman komoditas tertentu sejak th 1677. Mula-mula yg ditanam adalah nila (tarum), kapas dll. kemudioan sejak 1706, ditanami kopi. Para bupati mendpt tip 1 gulden per pikul kopi (76 kg). Nah, karena Bandung menjadi daerah penghasil kopi paling subur...
ia mendpt tip 100.000 gulden per tahun . Dari Prenagerstelsel yg berlangsung hingga th 1871, itulah Belanda bisa membangun dam2 di Laut Utara...
Ketika th 1799 VOC dibubarkan, maka atasan para bupati adalah Gubernur Jenderal Hindia Belanda yg berkedudukan di Batavia. Paar bupat diangkat dg besluit (surat keputusan) Gub Jend.
Utk mengawasi para bupati ini, dilakukan administrasi wilayah. Ketika Daendels dtg th 1808, Pulau Jawa dibagi atas 9 prefektur (spt di Perancis) salah satunya Priangan. Ibukota prefektur Priangan di Bandung. Di sini berkedudukan seorang Prefek. Setelah Daendels mabur, dtg Thomas Stamford Raffles berkedudukan sbg Letnan Gubernur (karena Gubernur Jenderal EIC ada di India), Raflles mengganti prefektur dg Keresidenan yg dipimpin residen yg duduk di ibukota keresidenan. Semnatra itu di tiap ibukota kabupaten (bandung, Cianjur, Sumedang, Galuh, Cianjur, Bogor, dst...) duduk seorang asisten residen. Mereka biasanya tingal di sebelah utara Pendopo Kabupaten..di bawah Asisten Residen, ada kontrolir yg bertugas ke distrik-distrik...
Nah , sepanjang abad ke 1-9 inilah tejadi konsolidasi pemerintah jajahan yg sesungguhnya....
Para bupati pun, hanya duduk dolm birokrasi tradisional yg diwawasi birokrasi kolnial. Sejak massa Daendels, para bupati dan aparatnya (patih, wedana, asisten wedana, dan para mantri -mantri guru, mantri polisi, mantri garam, mantri candu...dsb) dijadikan ambtenaar/pegawai kerajaan yg digaji.....Bupati bergaji 1.200 gulden per bulan, Hanya bupati kaya yg dpt tip palg besar yg bisa hidup mewah...bahkan orang pertama yg punya mobil Fiat di Jawa ini adalah Sultan Yogya, Sultan Solo, dan Bupati Bandung...Para bupati kaya (termsk Cianjur) bergaya hidup bagai raja-raja kecil..................nah itu dulu ceritanya ya...................
DEMAH LUHUR
Tanggal 4 Oktober 2008 saya melakukan jalan kaki (hiking) menuju Gunung Palasari dan Kampung Palintang bersama adik saya Viky. Kami ingin melihat Situs Makam Dipati Ukur. Informasi mengenai situs ini juga pernah saya peroleh dari penjaga situs Candi Bojong Menje Pak Rochman tahun 2004. Sebelumnya kami beberapa kali ke Palintang sejak 2002 dengan jalur berbeda. Bagi saya Palintang – Bukit Tunggul adalah jalur hiking yang indah.
Kali ini saya menggunakan jalur Pasir Jati-Gunung Palasari yang belum kami coba. Dari Jalan A.H. Nasution Km 9,5 yaitu melalui Jalan Cijambe kami naik ojeg ke ujung Perumahan Pasir Jati, pada ruas ini tidak nyaman untuk berjalan kaki karena hilir mudik kendaraan terutama sepeda motor. Dari Pasir Jati jalan meliuk-liuk dan menanjak sudah terasa aroma pedesaan, tidak hiruk pikuk dan pemandangan indah sekali. Salah satu kegiatan ketika berjalan kaki ialah mengamati, mempelajari lingkungan sosial daerah yang dilalui.
Sebelum mencapai Bukit Paratag kami sampai di suatu bukit yang terdapat “kolecer” atau kincir angin. Ketika kami tiba di sana angin selalu bertiup dan demikian juga dengan kincir. Seandainya kincir ini dilengkapi dengan dinamo dan menghasilkan arus listrik lumayan juga untuk penggunaan di siang maupun malam hari di kampung ini (maaf saya lupa nama kampungnya), karena angin selalu bertiup sepanjang hari. Saya kira efisinsinya tinggi sekiranya dipasang kincir di sini untuk pembangkit tenaga listrik mikro.
Kemudian sampailah saya di Bukit Paratag, di sini terdapat sebuah padepokan. Beristirahat untuk beberapa jenak, kemudian saya melanjutkan perjalanan melalui jalan di sebelah kiri padepokan. Kami terus menuju Gunung Palasari di samping parit yang mengalirkan air yang jernih dari mata air di atas sana. Di sepanjang jalan di dalam hutan sekunder yang ditanami pohon pinus kami berjumpa dengan penduduk yang mengumpulkan ranting-ranting untuk kayu bakar. Kalau kami bertanya kepada mereka ke mana jalan menuju Makam Dipati Ukur kebanyakan mereka tidak tahu. Sesampainya di jalan kontrolir Perhutani kami beristirahat kembali.
Setelah beristirahat kami mencoba menerobos hutan di atas jalan kontrolir. Lambat laun jalan setapak hilang dan kini bukan pohon pinus lagi. Akhirnya kami mundur lagi ke jalan kontrolir karena tidak membawa peralatan apapun. Ah dasar bukan pendaki gunung. Kami berjalan memutari G. Palasari ke arah timur hingga tiba di jalan beraspal. Jalan ini bermula dari Alun-alun Ujung Berung melalui Cinangka atau dari Jalan Nagrog. Kami belok ke kiri menuju arah utara ke Kampung Palintang. Di perbatasan kampung jalan berganti menjadi jalan koral. Kami pun beristirahat di warung depan SD Negeri Palintang. Jikalau jalan kaki seperti ini biasanya kami hanya berbekal air mineral, dan sarapan dahulu tentunya. Kalau lapar nanti di warung-warung yang dilewati bisa makan bala-bala (bakwan), gorengan atau makanan tradisional. Dengan demikian beban tidak berat sehingga berjalan kaki dapat menempuh jarak yang lebih jauh. Saya pun bertanya kepada pemilik warung keberadaan situs makam Dipati Ukur. “Eta Cep caket di tonggoh teu tebih ti dieu ke mengkol ka kenca taroskeun we ka urang dinya. Malih kuncenna oge caket di dinya”. (Sudah dekat berjalan naik lagi kemudian ada jalan yang belok ke kiri. Nanti tanyakan lagi ke penduduk yang ada di sana. Malah juru kunci makam juga dekat di sana), demikian petunjuk dari pemilik warung. Setelah membayar dan menolak kembalian (soalnya tadi menyebut saya dengan Encep/Cep sebuah sapaan penghormatan, ha ha ha kalau menyebut “juragan” saya akan tambah lagi) kami melanjutkan perjalanan. Dari tepi jalan kami memasuki sebuah gang yaitu Gang E.H. Jaya. Kami tidak singgah di rumah juru kunci, tetapi melanjutkan dengan berjalan menurun hingga tiba di sebuah kali yang termasuk DAS Citarik. Setelah melewati jembatan jalan kembali menanjak. Kami berpapasan dengan tiga orang nenek-nenek dan saya menanyakan keberadaan makam Dipati Ukur. Salah seorang nenek menjawab, “Teras we lempeng tos caket, nini ge nembe ti dinya tah nu palih dieu makam Dalem Dipati Ukur anu palih dituna makam Prabu Siliwangi” (Terus saja ikuti jalan ini sudah dekat, nenek juga baru pulang dari sana yang sebelah sini makam Dalem Dipati Ukur dan yang sebelah sana makam Prabu Siliwangi).
Kami melanjutkan perjalanan menuju situs. Cuma saya terus merenung. Makam Prabu Siliwangi? Soalnya begitu banyak situs yang oleh penduduk di beberapa tempat disebut makam Prabu Siliwangi atau petilasan. Jalan ke makam bersih di bawah pohon hutan yang rimbun. Pertama kali menjumpai susunan batuan yang hampir berbentuk lingkaran, mungkin susunan batuan sudah bergeser dari formasi aslinya. Mungkinkah ini yang oleh penduduk dinamakan makam Dipati Ukur?
Kemudian kami berjalan ke arah selatan beberapa meter dari sana menjumpai formasi batuan yang bentuknya lebih kecil. Dan berjalan lebih ke selatan lagi terdapat susunan batuan yang lebih besar dalam bentuk persegi panjang. Apakah ini yang dimaksud nenek tadi makam Prabu Siliwangi?
Saya teringat buku “Simbol-simbol Artefak Budaya Sunda: Tafsir-tafsir pantun Sunda” (Jacob Sumardjo, 2003) mengenai Kuburan Kosong di Pasundan. Ajat Rohaedi seorang arkeolog banyak mengunjungi situs-situs sejarah dan ada makam tua di situs tersebut apabila digali ternyata kosong. Seringkali suatu kampung mempunyai mitos asal-usul kampung tersebut, maka untuk membuktikan mitos atau cerita itu pernah terjadi atau tokoh dalam mitos pernah hadir di kampungnya, maka dibuatlah semacam bukti. Bukti dapat berupa kuburan kuno, pohon besar yang rindang, batu besar, patung dll.
Hal di atas berhubungan dengan sisa kepercayaan primordial bahwa hidup di dunia merupakan kesatuan dengan alam semesta dan alam rohani (tripartit, tritangtu). Yang mana kehidupan rohani ini sangat menentukan kehidupan di dunia yang material. Seringkali susunan tempat sbb: Desa-komplek makam-hutan/bukit/gunung. Di mana ketiganya dihubungkan oleh sungai atau jalan. Dunia bawah-dunia tengah-dunia atas. Kedua dimensi yang berlawanan diharmonikan di dunia tengah oleh alam roh nenek moyang atau tokoh/pahlawan. Jadi dunia manusia (kampung) dihubungkan dengan alam roh yang berada di hutan/bukit/gunung oleh alam roh nenek moyang.
Jika usia kuburan belum tua bisa jadi tidak kosong, bahkan nyata. Misalnya makam pendiri kampung. Seringkali makam tersebut diziarahi oleh keturunan dan warga kampung tersebut.
Demah Luhur yang ada di kampung Palintang ini saya tidak berani mengatakan kosong atau tidak, karena harus berpijak pada bukti arkeologis dan sejarah. Saya kira itu belum dilakukan pada situs ini. Kita bisa menelusurinya atau bertanya keapada keturunannya mungkin mereka menyimpan catatan/cerita secara turun-temurun. Menurut Ua Bandung banyak versi mengenai Dipati Ukur. Di antaranya ketika tidak berhasil mengusir VOC dari Batavia (1628 M) atas perintah Sultan Agung dari Mataram, dikarenakan balatentara dari Mataram terlambat tiba. Beliau tidak menghadap kepada Sultan Agung di Mataram, apalagi beliau mendengar kabar ketika sedang menggempur Batavia, daerah kekuasannya Tatar Ukur ada yang meranjah. Beliau kembali ke Ukur. Sehingga Sultan Agung menganggap Dipati Ukur pemberontak (pada waktu itu daerah Priangan berada di bawah kekuasaan Mataram) di sebelah barat ada Kesultanan Banten yang juga ingin meluaskan kekuasaanya ke sebelah timur. Setelah tertangkap oleh ketiga umbul (kepala daerah) yaitu Ki Astamanggala (Umbul Ciahurbeuti), Ki Somahita (Umbul Sidangkasih), dan Ki Wirawangsa (Umbul Sukakerta), Dipati Ukur diserahkan kepada Sultan Agung di Mataram. Ketiga umbul diangkat oleh Sultan Agung menjadi bupati dengan kabupaten yang baru yaitu Ki Wirawangsa menjadi Bupati Sukapura dengan gelar Tumenggung Wiradadaha, Ki Astamanggala menjadi Bupati Bandung dengan gelar Tumenggung Wiraangunangun, dan Ki Somahita menjadi Bupati Parakan Muncang dengan gelar Tumenggung Tanubaya.
Tetapi ada versi lain yaitu ketika rombongan ketiga umbul melewati Talaga dicegat oleh pasukan Adipati Talaga. Karena ketiga umbul mengakui keunggulan Adipati Talaga, maka dibuat perdaya bahwa yang diserahkan kepada Sultan Agung adalah seseorang yang belapati dan mengaku Dipati Ukur. Hingga akhir hayatnya Dipati Ukur tinggal di Talaga dan dimakamkan di sana.
Menurut pengamatan saya secara sekilas Dipati Ukur adalah tokoh yang “dipikatineung” (sangat dikenang) oleh masyarakat Priangan setelah Prabu Siliwangi. Pada abad 20 paling tidak ada dua orang yaitu Oto Iskandar Dinata dan Ir. H. Djuanda yang menjadi “kareueus” (kebanggaan). Keberaniannya dan keandalannya luar biasa.
Kali ini saya menggunakan jalur Pasir Jati-Gunung Palasari yang belum kami coba. Dari Jalan A.H. Nasution Km 9,5 yaitu melalui Jalan Cijambe kami naik ojeg ke ujung Perumahan Pasir Jati, pada ruas ini tidak nyaman untuk berjalan kaki karena hilir mudik kendaraan terutama sepeda motor. Dari Pasir Jati jalan meliuk-liuk dan menanjak sudah terasa aroma pedesaan, tidak hiruk pikuk dan pemandangan indah sekali. Salah satu kegiatan ketika berjalan kaki ialah mengamati, mempelajari lingkungan sosial daerah yang dilalui.
Sebelum mencapai Bukit Paratag kami sampai di suatu bukit yang terdapat “kolecer” atau kincir angin. Ketika kami tiba di sana angin selalu bertiup dan demikian juga dengan kincir. Seandainya kincir ini dilengkapi dengan dinamo dan menghasilkan arus listrik lumayan juga untuk penggunaan di siang maupun malam hari di kampung ini (maaf saya lupa nama kampungnya), karena angin selalu bertiup sepanjang hari. Saya kira efisinsinya tinggi sekiranya dipasang kincir di sini untuk pembangkit tenaga listrik mikro.
Kemudian sampailah saya di Bukit Paratag, di sini terdapat sebuah padepokan. Beristirahat untuk beberapa jenak, kemudian saya melanjutkan perjalanan melalui jalan di sebelah kiri padepokan. Kami terus menuju Gunung Palasari di samping parit yang mengalirkan air yang jernih dari mata air di atas sana. Di sepanjang jalan di dalam hutan sekunder yang ditanami pohon pinus kami berjumpa dengan penduduk yang mengumpulkan ranting-ranting untuk kayu bakar. Kalau kami bertanya kepada mereka ke mana jalan menuju Makam Dipati Ukur kebanyakan mereka tidak tahu. Sesampainya di jalan kontrolir Perhutani kami beristirahat kembali.
Setelah beristirahat kami mencoba menerobos hutan di atas jalan kontrolir. Lambat laun jalan setapak hilang dan kini bukan pohon pinus lagi. Akhirnya kami mundur lagi ke jalan kontrolir karena tidak membawa peralatan apapun. Ah dasar bukan pendaki gunung. Kami berjalan memutari G. Palasari ke arah timur hingga tiba di jalan beraspal. Jalan ini bermula dari Alun-alun Ujung Berung melalui Cinangka atau dari Jalan Nagrog. Kami belok ke kiri menuju arah utara ke Kampung Palintang. Di perbatasan kampung jalan berganti menjadi jalan koral. Kami pun beristirahat di warung depan SD Negeri Palintang. Jikalau jalan kaki seperti ini biasanya kami hanya berbekal air mineral, dan sarapan dahulu tentunya. Kalau lapar nanti di warung-warung yang dilewati bisa makan bala-bala (bakwan), gorengan atau makanan tradisional. Dengan demikian beban tidak berat sehingga berjalan kaki dapat menempuh jarak yang lebih jauh. Saya pun bertanya kepada pemilik warung keberadaan situs makam Dipati Ukur. “Eta Cep caket di tonggoh teu tebih ti dieu ke mengkol ka kenca taroskeun we ka urang dinya. Malih kuncenna oge caket di dinya”. (Sudah dekat berjalan naik lagi kemudian ada jalan yang belok ke kiri. Nanti tanyakan lagi ke penduduk yang ada di sana. Malah juru kunci makam juga dekat di sana), demikian petunjuk dari pemilik warung. Setelah membayar dan menolak kembalian (soalnya tadi menyebut saya dengan Encep/Cep sebuah sapaan penghormatan, ha ha ha kalau menyebut “juragan” saya akan tambah lagi) kami melanjutkan perjalanan. Dari tepi jalan kami memasuki sebuah gang yaitu Gang E.H. Jaya. Kami tidak singgah di rumah juru kunci, tetapi melanjutkan dengan berjalan menurun hingga tiba di sebuah kali yang termasuk DAS Citarik. Setelah melewati jembatan jalan kembali menanjak. Kami berpapasan dengan tiga orang nenek-nenek dan saya menanyakan keberadaan makam Dipati Ukur. Salah seorang nenek menjawab, “Teras we lempeng tos caket, nini ge nembe ti dinya tah nu palih dieu makam Dalem Dipati Ukur anu palih dituna makam Prabu Siliwangi” (Terus saja ikuti jalan ini sudah dekat, nenek juga baru pulang dari sana yang sebelah sini makam Dalem Dipati Ukur dan yang sebelah sana makam Prabu Siliwangi).
Kami melanjutkan perjalanan menuju situs. Cuma saya terus merenung. Makam Prabu Siliwangi? Soalnya begitu banyak situs yang oleh penduduk di beberapa tempat disebut makam Prabu Siliwangi atau petilasan. Jalan ke makam bersih di bawah pohon hutan yang rimbun. Pertama kali menjumpai susunan batuan yang hampir berbentuk lingkaran, mungkin susunan batuan sudah bergeser dari formasi aslinya. Mungkinkah ini yang oleh penduduk dinamakan makam Dipati Ukur?
Kemudian kami berjalan ke arah selatan beberapa meter dari sana menjumpai formasi batuan yang bentuknya lebih kecil. Dan berjalan lebih ke selatan lagi terdapat susunan batuan yang lebih besar dalam bentuk persegi panjang. Apakah ini yang dimaksud nenek tadi makam Prabu Siliwangi?
Saya teringat buku “Simbol-simbol Artefak Budaya Sunda: Tafsir-tafsir pantun Sunda” (Jacob Sumardjo, 2003) mengenai Kuburan Kosong di Pasundan. Ajat Rohaedi seorang arkeolog banyak mengunjungi situs-situs sejarah dan ada makam tua di situs tersebut apabila digali ternyata kosong. Seringkali suatu kampung mempunyai mitos asal-usul kampung tersebut, maka untuk membuktikan mitos atau cerita itu pernah terjadi atau tokoh dalam mitos pernah hadir di kampungnya, maka dibuatlah semacam bukti. Bukti dapat berupa kuburan kuno, pohon besar yang rindang, batu besar, patung dll.
Hal di atas berhubungan dengan sisa kepercayaan primordial bahwa hidup di dunia merupakan kesatuan dengan alam semesta dan alam rohani (tripartit, tritangtu). Yang mana kehidupan rohani ini sangat menentukan kehidupan di dunia yang material. Seringkali susunan tempat sbb: Desa-komplek makam-hutan/bukit/gunung. Di mana ketiganya dihubungkan oleh sungai atau jalan. Dunia bawah-dunia tengah-dunia atas. Kedua dimensi yang berlawanan diharmonikan di dunia tengah oleh alam roh nenek moyang atau tokoh/pahlawan. Jadi dunia manusia (kampung) dihubungkan dengan alam roh yang berada di hutan/bukit/gunung oleh alam roh nenek moyang.
Jika usia kuburan belum tua bisa jadi tidak kosong, bahkan nyata. Misalnya makam pendiri kampung. Seringkali makam tersebut diziarahi oleh keturunan dan warga kampung tersebut.
Demah Luhur yang ada di kampung Palintang ini saya tidak berani mengatakan kosong atau tidak, karena harus berpijak pada bukti arkeologis dan sejarah. Saya kira itu belum dilakukan pada situs ini. Kita bisa menelusurinya atau bertanya keapada keturunannya mungkin mereka menyimpan catatan/cerita secara turun-temurun. Menurut Ua Bandung banyak versi mengenai Dipati Ukur. Di antaranya ketika tidak berhasil mengusir VOC dari Batavia (1628 M) atas perintah Sultan Agung dari Mataram, dikarenakan balatentara dari Mataram terlambat tiba. Beliau tidak menghadap kepada Sultan Agung di Mataram, apalagi beliau mendengar kabar ketika sedang menggempur Batavia, daerah kekuasannya Tatar Ukur ada yang meranjah. Beliau kembali ke Ukur. Sehingga Sultan Agung menganggap Dipati Ukur pemberontak (pada waktu itu daerah Priangan berada di bawah kekuasaan Mataram) di sebelah barat ada Kesultanan Banten yang juga ingin meluaskan kekuasaanya ke sebelah timur. Setelah tertangkap oleh ketiga umbul (kepala daerah) yaitu Ki Astamanggala (Umbul Ciahurbeuti), Ki Somahita (Umbul Sidangkasih), dan Ki Wirawangsa (Umbul Sukakerta), Dipati Ukur diserahkan kepada Sultan Agung di Mataram. Ketiga umbul diangkat oleh Sultan Agung menjadi bupati dengan kabupaten yang baru yaitu Ki Wirawangsa menjadi Bupati Sukapura dengan gelar Tumenggung Wiradadaha, Ki Astamanggala menjadi Bupati Bandung dengan gelar Tumenggung Wiraangunangun, dan Ki Somahita menjadi Bupati Parakan Muncang dengan gelar Tumenggung Tanubaya.
Tetapi ada versi lain yaitu ketika rombongan ketiga umbul melewati Talaga dicegat oleh pasukan Adipati Talaga. Karena ketiga umbul mengakui keunggulan Adipati Talaga, maka dibuat perdaya bahwa yang diserahkan kepada Sultan Agung adalah seseorang yang belapati dan mengaku Dipati Ukur. Hingga akhir hayatnya Dipati Ukur tinggal di Talaga dan dimakamkan di sana.
Menurut pengamatan saya secara sekilas Dipati Ukur adalah tokoh yang “dipikatineung” (sangat dikenang) oleh masyarakat Priangan setelah Prabu Siliwangi. Pada abad 20 paling tidak ada dua orang yaitu Oto Iskandar Dinata dan Ir. H. Djuanda yang menjadi “kareueus” (kebanggaan). Keberaniannya dan keandalannya luar biasa.
Ardhiwana dalam Napak Tilas Astana Kuntul Nglayang
Astana Kuntul Nglayang adalah sebutan untuk makam para leluhur atau tokoh-tokoh Islam yang masih ada keturunan raja-raja kerajaan Mataram dimana erat kaitannya dengan keberadaan Kabupaten Kendal dan (Kabupaten) Kaliwungu. Makam tersebut berada di kompleks pemakaman di daerah Kaliwungu yang setiap bulan Syawal selalu ramai dikunjungi masyarakat untuk berziarah, yang kemudian terkenal dengan tradisi Syawalan. Disebut kuntul nlayang karena bila dilihat dari atas bentuknya seperti (burung) kuntul atau bangau yang sedang terbang.
Oleh keluarga di wewengkon Kendal yang bertrah atau masih ada garis keturunan para tokoh-tokoh tersebut berusaha mensosialisasikan warisan kebudayan katimuran yang diajarkan oleh para leluhur terutama kebudayaan yang bernuansa Jawa, dalam hal ini diadakan Lomba Napak Tilas Kuntul Nglayang.
Sebagai kawula muda yang harus tahu warisan budaya leluhur terutama budaya Jawa, SMA 1 Cepiring melalui PA "Ardhiwana" ambil bagian sebagai peserta dalam lomba napak tilas tersebut. 1 regu putra yang beranggotakan kelas XI yaitu: Rizky Dian Buana (krokod), Sutarmuji (K-su), Mustaqim (Kimbir), Prasongko (Gesbi), Totok Hadi (Gembok), Zaenul Muis (Kumis), Syaiful Anwar (Prenges), Listiawan (Kunyur), Ahm. Masyriki (Kempus), Ari Hidayat (Ucrit), M. Arif Jamaludin (Kempes). Dan 1 regu putri: Indriyani Rahwati (Preman), Rahma (Wordot), Tintin Muzdalifah (Gembes), Winarsih (Ngablak), Yuli (Nyakdut), Apriliana (Umpluk), Umi Nuryati (Cumini), dari kelas XI, Villa Artasari (Berit), Afiatun (Cowek), Lisa Rahmawati (So'on), Sri Wahyumi (Glendem), dari kelas XII.
Kegiatan lomba napak tilas tersebut dilaksanakan oleh Keluarga Keraton Surakarta Hadiningrat Wewengkon Kendal pada Minggu, 24 Agustus 200, dimulai pukul 07.00 wib dibuka dengan upacara pemberangkatan.
Karena ingin memperkenalkan budaya Jawa, maka para peserta dihimbau untuk berperilaku secara orang Jawa dan cara berpakaian pun bernuansa Jawa.
Setelah upacara pembukaan dilanjutkan dengan napak tilas itu sendiri yang terbagi dalam 4 pos materi dan 1 pos terakhir sebagai pos utama.
Pos I, di makam Pangeran Pakuwojo (P. Gondokusumo), dalam bentuk kuntul nglayang berada di posisi ekor. Pos II di makam Wali Musyafak, Drs. Djumadi (Bupati Kendal ke-36), berada di posisi sayap kanan. Pos III di makam Sunan Katong, di posisi dada. Pos IV di makam Kyai Asy'ari, Kyai Puger (pendiri masjid Kaliwungu), Adipati Mandurorejo (BupatiPekalongan th 1922, merupakan putra Sulan Agung Hanyokrokusumo raja Mataram). Pos V adalah pos utama yaitu di makam Panembahan Djoeminah (putra P. Sutowijoyo raja Mataram pertama).
Oleh keluarga di wewengkon Kendal yang bertrah atau masih ada garis keturunan para tokoh-tokoh tersebut berusaha mensosialisasikan warisan kebudayan katimuran yang diajarkan oleh para leluhur terutama kebudayaan yang bernuansa Jawa, dalam hal ini diadakan Lomba Napak Tilas Kuntul Nglayang.
Sebagai kawula muda yang harus tahu warisan budaya leluhur terutama budaya Jawa, SMA 1 Cepiring melalui PA "Ardhiwana" ambil bagian sebagai peserta dalam lomba napak tilas tersebut. 1 regu putra yang beranggotakan kelas XI yaitu: Rizky Dian Buana (krokod), Sutarmuji (K-su), Mustaqim (Kimbir), Prasongko (Gesbi), Totok Hadi (Gembok), Zaenul Muis (Kumis), Syaiful Anwar (Prenges), Listiawan (Kunyur), Ahm. Masyriki (Kempus), Ari Hidayat (Ucrit), M. Arif Jamaludin (Kempes). Dan 1 regu putri: Indriyani Rahwati (Preman), Rahma (Wordot), Tintin Muzdalifah (Gembes), Winarsih (Ngablak), Yuli (Nyakdut), Apriliana (Umpluk), Umi Nuryati (Cumini), dari kelas XI, Villa Artasari (Berit), Afiatun (Cowek), Lisa Rahmawati (So'on), Sri Wahyumi (Glendem), dari kelas XII.
Kegiatan lomba napak tilas tersebut dilaksanakan oleh Keluarga Keraton Surakarta Hadiningrat Wewengkon Kendal pada Minggu, 24 Agustus 200, dimulai pukul 07.00 wib dibuka dengan upacara pemberangkatan.
Karena ingin memperkenalkan budaya Jawa, maka para peserta dihimbau untuk berperilaku secara orang Jawa dan cara berpakaian pun bernuansa Jawa.
Setelah upacara pembukaan dilanjutkan dengan napak tilas itu sendiri yang terbagi dalam 4 pos materi dan 1 pos terakhir sebagai pos utama.
Pos I, di makam Pangeran Pakuwojo (P. Gondokusumo), dalam bentuk kuntul nglayang berada di posisi ekor. Pos II di makam Wali Musyafak, Drs. Djumadi (Bupati Kendal ke-36), berada di posisi sayap kanan. Pos III di makam Sunan Katong, di posisi dada. Pos IV di makam Kyai Asy'ari, Kyai Puger (pendiri masjid Kaliwungu), Adipati Mandurorejo (BupatiPekalongan th 1922, merupakan putra Sulan Agung Hanyokrokusumo raja Mataram). Pos V adalah pos utama yaitu di makam Panembahan Djoeminah (putra P. Sutowijoyo raja Mataram pertama).
Jumat, 16 September 2011
Sejarah Microsoft Windows
Windows 1.0
Versi pertama Microsoft Windows, yang disebut dengan Windows 1.0, dirilis pada tanggal 20 November 1985. Versi ini memiliki banyak kekurangan dalam beberapa fungsionalitas, sehingga kurang populer di pasaran. Pada awalnya Windows versi 1.0 ini hendak dinamakan dengan Interface Manager, akan tetapi Rowland Hanson, kepala bagian pemasaran di Microsoft Corporation, meyakinkan para petinggi Microsoft bahwa nama "Windows" akan lebih "memikat" konsumen. Windows 1.0 bukanlah sebuah sistem operasi yang lengkap, tapi hanya memperluas kemampuan MS-DOS dengan tambahan antarmuka grafis. Selain itu, Windows 1.0 juga memiliki masalah dan kelemahan yang sama yang dimiliki oleh MS-DOS.
Lebih jauh lagi, Apple yang menuntut Microsoft membuat Microsoft membatasi kemampuannya. Sebagai contoh, jendela-jendela di dalam Windows 1.0 hanya dapat ditampilkan di layar secara "tile" saja, sehingga jendela tersebut tidak dapat saling menimpa satu sama lainnya. Selain itu, tidak ada semacam tempat yang digunakan untuk menyimpan berkas sebelum dihapus (Recycle Bin), karena memang Apple berkeyakinan bahwa mereka memiliki hak terhadap paradigma tersebut. Microsoft pun kemudian membuang limitasi tersebut dari Windows dengan menandatangani perjanjian lisensi dengan Apple.
=== Windows 2.x ===
Windows versi 2 pun muncul kemudian pada tanggal 9 Desember 1987, dan menjadi sedikit lebih populer dibandingkan dengan pendahulunya. Sebagian besar populeritasnya didapat karena kedekatannya dengan aplikasi grafis buatan Microsoft, Microsoft Excel for Windows dan Microsoft Word for Windows. Aplikasi-aplikasi Windows dapat dijalankan dari MS-DOS, untuk kemudian memasuki Windows untuk melakukan operasinya, dan akan keluar dengan sendirinya saat aplikasi tersebut ditutup.
Microsoft Windows akhirnya memperoleh peningkatan signifikan saat Aldus PageMaker muncul dalam versi untuk Windows, yang sebelumnya hanya dapat berjalan di atas Macintosh. Beberapa ahli sejarahwan komputer mencatat ini sebagai kemunculan sebuah aplikasi yang laku secara signifikan selain buatan Microsoft sebagai awal kesuksesan Microsoft Windows.
Windows versi 2.0x menggunakan model memori modus real, yang hanya mampu mengakses memori hingga 1 megabita saja. Dalam konfigurasi seperti itu, Windows dapat menjalankan aplikasi multitasking lainnya, semacam DESQview, yang berjalan dalam modus terproteksi yang ditawarkan oleh Intel 80286.
Windows 2.1x
Selanjutnya, dua versi yang baru dirilis, yakni Windows/286 2.1 dan Windows/386 2.1. Seperti halnya versi Windows sebelumnya, Windows/286 menggunakan model memori modus real, tapi merupakan versi yang pertama yang mendukung High Memory Area (HMA). Windows/386 2.1 bahkan memiliki kernel yang berjalan dalam modus terproteksi dengan emulasi Expanded Memory Specification (EMS) standar Lotus-Intel-Microsoft (LIM), pendahulu spesifikasi Extended Memory Specification (XMS) yang kemudian pada akhirnya mengubah topologi komputasi di dalam IBM PC. Semua aplikasi Windows dan berbasis DOS saat itu memang berjalan dalam modus real, yang berjalan di atas kernel modus terproteksi dengan menggunakan modus Virtual 8086, yang merupakan fitur baru yang dimiliki oleh Intel 80386.
Versi 2.03 dan kemudian versi 3.0 mendapatkan tuntutan dari Apple karena memang versi 2.1 ini memiliki modus penampilan jendela secara cascade (bertumpuk), selain beberapa fitur sistem operasi Apple Macintosh yang "ditiru" oleh Windows, utamanya adalah masalah tampilan/look and feel. Hakim William Schwarzer akhirnya membatalkan semua 189 tuntutan tersebut, kecuali 9 tuntutan yang diajukan oleh Apple terhadap Microsoft pada tanggal 5 Januari 1989.
Kesuksesan dengan Windows 3.0
Microsoft Windows akhirnya mencapai kesuksesan yang sangat signifikan saat menginjak versi 3.0 yang dirilis pada tahun 1990. Selain menawarkan peningkatan kemampuan terhadap aplikasi Windows, Windows 3.0 juga mampu mengizinkan pengguna untuk menjalankan beberapa aplikasi MS-DOS secara serentak (multitasking), karena memang pada versi ini telah diperkenalkan memori virtual. Versi ini pulalah yang menjadikan IBM PC dan kompatibelnya penantang serius terhadap Apple Macintosh. Hal ini disebabkan dari peningkatan performa pemrosesan grafik pada waktu itu (dengan adanya kartu grafis Video Graphics Array (VGA)), dan juga modus terproteksi/modus 386 Enhanced yang mengizinkan aplikasi Windows untuk memakai memori lebih banyak dengan cara yang lebih mudah dibandingkan dengan apa yang ditawarkan oleh MS-DOS.
Windows 3.0 dapat berjalan di dalam tiga modus, yakni modus real, modus standar, dan modus 386 Enhanced, dan kompatibel dengan prosesor-prosesor keluarga Intel dari Intel 8086/8088, 80286, hingga 80386. Windows 3.0 akan mencoba untuk mendeteksi modus mana yang akan digunakan, meski pengguna dapat memaksa agar Windows bekerja dalam modus tertentu saja dengan menggunakan switch-switch tertentu saat menjalankannya
* win /r: memaksa Windows untuk berjalan di dalam modus real
* win /s: memaksa Windows untuk berjalan di dalam modus standar
* win /3: memaksa Windows untuk berjalan di dalam modus 386 Enhanced.
Versi 3.0 juga merupakan versi pertama Windows yang berjalan di dalam modus terproteksi, meskipun kernel 386 enhanced mode merupakan versi kernel yang ditingkatkan dari kernel modus terproteksi di dalam Windows/386.
Karena adanya fitur kompatibilitas ke belakang, aplikasi Windows 3.0 harus dikompilasi dengan menggunakan lingkungan 16-bit, sehingga sama sekali tidak menggunakan kemampuan mikroprosesor Intel 80386, yang notabene adalah prosesor 32-bit.
Windows 3.0 juga hadir dalam versi "multimedia", yang disebut dengan Windows 3.0 with Multimedia Extensions 1.0, yang dirilis beberapa bulan kemudian. Versi ini dibundel dengan keberadaan "multimedia upgrade kit", yang terdiri atas drive CD-ROM dan sebuah sound card, seperti halnya Creative Labs Sound Blaster Pro. Versi ini merupakan perintis semua fitur multimedia yang terdapat di dalam versi-versi Windows setelahnya, seperti halnya Windows 3.1 dan Windows for Workgroups, dan menjadi bagian dari spesifikasi Microsoft Multimedia PC.
Fitur-fitur yang disebutkan di atas dan dukungan pasar perangkat lunak aplikasi yang semakin berkembang menjadikan Windows 3.0 sangat sukses di pasaran. Tercatat, dalam dua tahun sebelum dirilisnya versi Windows 3.1, Windows 3.0 terjual sebanyak 10 juta salinan. Akhirnya, Windows 3.0 pun menjadi sumber utama pemasukan Microsoft, dan membuat Microsoft melakukan revisi terhadap beberapa rencana awalnya.
Beralih sementara ke OS/2
Selama pertengahan hingga akhir 1980an, Microsoft dan IBM bekerja sama dalam mengembangkan sebuah sistem operasi penerus DOS, yang disebut sebagai IBM OS/2. OS/2 dapat menggunakan semua kemampuan yang ditawarkan oleh mikroprosesor Intel 80286 dan mampu mengakses memori hingga 16 Megabyte. OS/2 1.0 dirilis pada tahun 1987, yang memiliki fitur swapping dan multitasking, selain tentunya mengizinkan aplikasi MS-DOS untuk berjalan di atasnya.
OS/2 versi 1.0 hanyalah sebuah sistem operasi yang berbasis modus teks/command line saja. OS/2 versi 1.1 yang dirilis pada tahun 1988 menawarkan antarmuka grafis, yang disebut dengan Presentation Manager (PM). Presentation Manager ini menggunakan sistem koordinat yang sama dengan koordinat Cartesius, berbeda dengan sistem operasi Windows dan beberapa sistem GUI lainnya. Penggunaan sistem koordinat tersebut menyebabkan titik x,y 0,0 pada OS/2 diletakkan pada pojok kiri bawah layar, sementara pada Windows, peletakannya pada pojok kiri atas. OS/2 versi 1.2, yang dirilis pada tahun 1989, memperkenalkan sebuah sistem berkas baru, yang disebut dengan High Performance File System (HPFS), yang ditujukan untuk menggantikan sistem berkas File Allocation Table (FAT).
Pada awal-awal tahun 1990an, hubungan antara Microsoft dan IBM pun meregang akibat munculnya sebuah konflik. Hal ini dikarenakan mereka saling bekerja sama dalam mengembangkan sistem operasi komputer pribadi masing-masing (IBM dengan OS/2 dan Microsoft dengan Windows-nya), keduanya memiliki akses terhadap kode masing-masing sistem operasi. Microsoft menghendaki pengembangan lebih lanjut dari sistem operasi Windows buatannya, sementara IBM memiliki hasrat bahwa semua pekerjaan masa depannya haruslah dibuat berdasarkan sistem operasi OS/2. Dalam sebuah percobaan untuk mengakhiri konflik ini, IBM dan Microsoft akhirnya setuju bahwa IBM akan mengembangkan IBM OS/2 versi 2.0, untuk menggantikan OS/2 versi 1.3 dan Windows 3.0, sementara Microsoft harus mengembangkan sebuah sistem operasi baru, OS/2 versi 3.0, yang akan kemudian menggantikan OS/2 versi 2.0.
Persetujuan ini pun tidak berlangsung lama, sehingga hubungan IBM dan Microsoft pun dihentikan. IBM akhirnya melanjutkan pengembangan OS/2, sementara Microsoft mengganti nama sistem operasi OS/2 versi 3.0 (yang belum dirilis) menjadi Windows NT. Keduanya masih memiliki hak untuk menggunakan teknologi OS/2 dan Windows yang sudah dibentuk sampai pemutusan persetujuan; akan tetapi, Windows NT benar-benar ditulis sebagai sebuah sistem operasi yang baru dan sebagian besar kode bebas dari kode IBM OS/2.
Setelah versi 1.3 dirilis untuk untuk membenarkan beberapa masalah dalam OS/2 versi 1.x, IBM akhirnya merilis OS/2 versi 2.0 pada tahun 1992. Versi 2.0 ini menawarkan peningkatan yang signifikan, yakni sebuah GUI berorientasi objek, yang disebut dengan Workplace Shell (WPS), yang mencakup di dalamnya sebuah dekstop dan dianggap oleh banyak orang merupakan fitur terbaik di dalam OS/2. Microsoft pun akhirnya "menjiplak" beberapa elemen dari Workplace Shell pada sistem operasi Windows 95 yang dirilis tiga tahun kemudian. Versi 2.0 juga menawarkan API yang mendukung penuh instruksi 32-bit milik Intel 80386, sehingga menawarkan fitur multitasking yang bagus dan mampu mengalamatkan memori hingga 4 gigabyte. Meskipun demikian, banyak hal di dalam internal sistem masih menggunakan kode 16-bit, yang mengharuskan device driver juga harus ditulis dengan menggunakan kode 16-bit juga, selain tentunya beberapa hal internal lainnya. Hal ini merupakan salah satu alasan mengapa OS/2 kekurangan driver perangkat keras. Versi 2.0 juga mampu menjalankan aplikasi DOS dan Windows 3.0, karena memang IBM juga masih memiliki hak untuk menggunakan kode DOS dan Windows setelah "perceraian" hubungan antara mereka.
Pada saat itu, memang tidak jelas siapa yang menjadi pemenang dalam perlombaan yang disebut "Desktop Wars", akan tetapi pada akhirnya OS/2 tidak mampu mendapatkan pangsa pasar yang cukup meskipun IBM pada akhirnya merilis beberapa versi OS/2 yang jauh lebih hebat lagi setelah versi 2.0 ini.
Windows 3.1
Tampilan ruangan kerja Windows 3.x
Sebagai respons dari dirilisnya IBM OS/2 versi 2.0 ke pasaran, Microsoft mengembangkan Windows 3.1, yang menawarkan beberapa peningkatan minor terhadap Windows 3.0 (seperti halnya kemampuan untuk menampilkan font TrueType Fonts, yang dikembangkan secara bersama-sama dengan Apple), dan juga terdapat di dalamnya banyak sekali perbaikan terhadap bug dan dukungan terhadap multimedia. Versi 3.1 juga menghilangkan dukungan untuk modus real, sehingga hanya berjalan pada modus terproteksi yang hanya dimiliki oleh mikroprosesor Intel 80286 atau yang lebih tinggi lagi. Microsoft pun pada akhirnya merilis Windows 3.11, yang merupakan versi Windows 3.1 yang mencakup semua tambalan dan perbaikan yang dirilis setelah Windows 3.1 diluncurkan pada tahun 1992.
Windows for Workgroups
Kira-kira pada waktu yang sama, Microsoft merilis Microsoft Windows for Workgroups, yang tersedia baik sebagai tambahan untuk Windows 3.1 dan sebagai sebuah versi yang tercakup di dalamnya lingkungan dasar Windows dan tambahan kemampuan jaringan di dalam sebuah paket. Windows for Workgroups mencakup driver jaringan komputer dan stack protokol yang lebih baik, dan juga mendukung jaringan secara peer-to-peer. Salah satu download opsional untuk Windows for Workgroups adalah stack protokol TCP/IP dengan nama kode "Wolverine", yang mengizinkan akses ke Internet melalui jaringan korporat. Windows for Workgroups dirilis dalam dua versi, Windows for Workgroups 3.1 dan Windows for Workgroups 3.11. Tidak seperti versi-versi Windows sebelumnya, Windows for Workgroups 3.11 hanya berjalan di dalam modus 386 Enhanced, dan membutuhkan setidaknya mesin dengan prosesor Intel 80386SX.
Semua versi tersebut terus menerus meningkatkan laju penjualan Windows versi 3.x. Meskipun Windows 3.1x masih memiliki banyak kekurangan, yang sebelumnya telah dikoreksi oleh OS/2, seperti nama berkas yang panjang (melebihi 11 karakter, dalam format 8.3), desktop, atau proteksi sistem terhadap kelakuan aplikasi yang tidak diinginkan, Microsoft secara cepat mengambil alih pasar GUI di pangsa pasar desktop untuk IBM PC dan kompatibelnya. Windows API pun menjadi standar de-facto untuk perangkat lunak konsumen.
Windows NT
Selama waktu itu, Microsoft terus melanjutkan pengembangan sistem operasi yang barunya, yang disebut dengan Windows NT. Arsitek utama dari Windows NT adalah Dave Cutler, yang merupakan salah satu dari pemimpin arsitek sistem operasi VMS di perusahaan Digital Equipment Corporation (DEC), yang kemudian dibeli oleh Compaq yang sekarang bagian dari Hewlett-Packard. Microsoft merekrut Cutler pada tahun 1988 untuk membuat sebuah versi OS/2 yang bersifat portabel, tapi akhirnya Cutler malahan membuat sistem operasi baru.
Sebelum pindah ke Microsoft, Cutler sebenarnya sedang membuat sebuah sistem operasi penerus VMS di DEC, yang disebut dengan Mica. Dan pada saat petinggi DEC menggagalkan proyek tersebut, ia keluar dari DEC dan membawa banyak pekerja ahli bersamanya ke Microsoft. DEC memiliki keyakinan bahwa Cutler membawa kode Mica untuk digunakan oleh Microsoft dan menuntutnya. Akhirnya, Microsoft pun kalah dan pada akhirnya disuruh membayar 150 juta dolar Amerika dan memiliki kesepakatan untuk mendukung chip CPU baru buaan DEC, DEC Alpha, yang kala itu tercatat sebagai sebuah chip tercepat, agar dapat berjalan di dalam Windows NT.
Windows NT 3.1 (bidang pemasaran Microsoft menghendaki Windows NT agar terlihat sebagai kelanjutan dari Windows 3.1) akhirnya muncul pertama kali dalam bentuk Beta bagi para pengembang perangkat lunak pada bulan Juli 1992 dalam sebuah perhelatan Professional Developers Conference (PDC) yang dilangsungkan di San Fransisco, California, Amerika Serikat. Microsoft juga mengumumkan keinginannya untuk mengembangkan sebuah sistem operasi penerus bagi Windows NT sekaligus juga pengganti Windows 3.1 pada konferensi tersebut (yang diberi nama kode Chicago), yang kemudian akan menyatukan keduanya ke dalam sebuah sistem operasi yang padu. Sistem operasi tersebut diberi nama Cairo.
Ternyata Cairo merupakan sebuah proyek yang lebih rumit dibandingkan apa yang telah diantisipasi oleh Microsoft, dan hasilnya NT dan Chicago tidak "bersatu" sampai Windows XP diluncurkan. Selain itu, bagian-bagian Cairo belum muncul di dalam sistem operasi Microsoft Windows hingga saat ini. Contohnya adalah subsistem WinFS, yang merupakan implementasi dari Object File System di dalam Cairo, memang sempat dikerjakan oleh Microsoft dalam beberapa waktu, tapi pada akhirnya Microsoft mengumumkan bahwa mereka menghentikan pengembangan WinFS dan akan menggabungkan teknologi yang dikembangkan untuk WinFS di dalam produk dan teknologi Microsoft yang lainnya, khususnya adalah Microsoft SQL Server.
Dukungan device driver untuk Windows NT juga kurang begitu banyak karena memang mengembangkan driver untuk Windows NT dianggap rumit oleh beberapa pengembang, selain tentunya Windows NT juga memiliki superioritas dalam model abstraksi perangkat kerasnya. Masalah ini telah menghantui semua versi Windows NT hingga Windows NT 5.0 (Windows 2000) keluar ke pasaran. Para programmer pun mengeluh bahwa mengembangkan device driver untuk Windows NT adalah sesuatu hal yang rumit, dan para pengembang perangkat keras juga tidak mau mengambil risiko untuk mengembangkan device driver untuk sebuah sistem operasi yang memiliki pangsa pasar terbatas. Selain itu, meskipun Windows NT menawarkan performa yang baik dan mampu mengekspolitasi sumber daya sistem secara lebih efisien, dalam beberapa sistem dengan perangkat keras terbatas, Windows NT dianggap sebagai sistem yang boros sumber daya. Hal ini mengakibatkan munculnya opini publik bahwa Windows NT hanya cocok untuk mesin-mesin yang besar dan juga jauh lebih mahal (seperti halnya workstation dengan DEC Alpha atau Intel Pentium yang kala itu memang masih baru). Windows NT juga tidak dapat bekerja untuk pengguna pribadi karena kebutuhan sumber dayanya yang tinggi. Selain itu, GUI yang digunakannya hanyalah salinan dari GUI Windows 3.1, yang masih kalah jauh jika dibandingkan dengan Workplace Shell milik OS/2, sehingga alasan Windows NT merupakan pengganti bagi Windows 3.1 tidaklah masuk akal.
Akan tetapi, fitur-fitur tersebutlah yang membuat Windows NT pilihan yang sempurna untuk pangsa pasar server jaringan lokal (LAN), yang pada tahun 1993 sedang mengalami booming besar-besaran, seiring dengan komoditas jaringan di dalam kantor telah meningkat secara drastis. Fitur-fitur jaringan dalam Windows NT menawarkan beberapa pilihan konektivitas jaringan yang luas dan juga tentunya sistem berkas NTFS yang efisien. Windows NT 3.51 merupakan primadona Microsoft saat terjun ke pasar ini, yang kemudian mengambil alih sebagian besar pangsa pasar yang sebelumnya dimiliki oleh Novell Netware beberapa tahun ke depan.
Salah satu peningkatan terbesar dari Windows NT adalah Application Programming Interface (API) 32-bit yang baru, yang dibuat untuk menggantikan Windows API 16-bit yang sudah lama. API 32-bit ini dinamakan dengan Win32 API, dan dari sanalah Microsoft menyebut API 16-bit yang lama sebagai Win16. Win32 API memiliki tiga buah implementasi utama: satu untuk Windows NT (yang merupakan Win32 API terlengkap dengan dukungan ANSI ataupun Unicode), satu untuk Win32s (yang merupakan bagian dari Win32 yang dapat digunakan di atas sistem Windows 3.1), dan juga satu lagi untuk Chicago (yang hanya mendukung ANSI). Hal ini menyebabkan kompatibilitas yang tinggi antara Chicago dan Windows NT, meskipun pada dasarnya kedua sistem tersebut adalah sangat jauh berbeda jika dilihat dari arsitektur dasarnya.
Windows NT merupakan sistem operasi Windows pertama yang dibuat dengan menggunakan kernel hibrida, setelah pada versi-versi sebelumnya hanya menggunakan kernel monolithic saja.
Windows 95
Tampilan layar Microsoft Windows 95.
Setelah Windows 3.11, Microsoft mulai memulai pengembangan sebuah versi Windows yang berorientasi kepada pengguna yang diberi nama kode Chicago. Chicago didesain agar mmeiliki dukungan terhadap multitasking secara pre-emptive 32-bit seperti halnya yang terdapat di dalam OS/2 dan Windows NT, meskipun kernel 16-bit masih terdapat di dalamnya demi alasan kompatibilitas ke belakang. Win32 API yang pertama kali diperkenalkan pada Windows NT pun diadopsi sebagai sebuah standar antarmuka pemrograman baru yang berbasis 32-bit, dengan kompatibilitas Win16 juga dipertahankan dengan menggunakan sebuah teknik yang dinamakan dengan "thunking". GUI yang baru juga dimiliki oleh sistem operasi, meskipun pada awalnya Microsoft tidak merencanakannya sebagai bagian dari sistem operasi saat dirilis. Memang beberapa elemen antarmuka pengguna yang dimiliki oleh Cairo dipinjam dan ditambahkan kepada sistem operasi tersbut sebagai aspek lainnya dari versi itu (khususnya fitur Plug and Play).
Microsoft tidak mengganti semua kode Windows menjadi 32-bit; banyak bagian di dalamnya masih berupa 16-bit (meskipun tidak menggunakan modus real secara langsung), demi alasan kompatibilitas ke belakang, kinerja, dan waktu pengembangan. Hal ini dan fakta bahwa banyaknya kelemahan dalam desain versi-versi Windows sebelumnya, membuat sistem operasi yang baru ini terganggu efisiensi dan stabilitasnya.
Akhirnya, bagian marketing Microsoft menggunakan nama Windows 95 sebagai nama produk bagi Chicago, saat dirilis pada tanggal 24 Agustus 1995. Microsoft memiliki dua keuntungan dari peluncuran ini: 1) adalah mustahil bagi para konsumen untuk menjalankan Windows 95 pada sistem operasi DOS bukan buatan Microsoft yang jauh lebih murah; 2) meskipun jejak-jejak DOS tidaklah pernah dicabut dari sistem operasi tersebut, malahan versi tersebut menancapkan sebuah versi DOS untuk dimuat sebagai bagian dari proses booting, Windows 95 berjalan dengan sendirinya di dalam modus 386 Enhanced, dengan menggunakan memori virtual dan model pengalamatan memori flat 32-bit. Fitur-fitur itu menjadikan aplikasi Win32 untuk mengalamatkan RAM virtual sebanyak maksimal 2 gigabyte (dengan 2 gigabyte sisanya dicadangkan untuk sistem operasi), dan dalam teorinya mencegah aplikasi tersebut untuk mengganggu ruangan memori yang dimiliki oleh aplikasi Win32 lainnya tanpa adanya persetujuan dari sistem operasi. Dalam hal ini, memang fungsionalitas Windows 95 mendekati apa yang dimiliki oleh Windows NT, meskipun Windows 95/98/Me tidak mendukung memori melebihi 512 megabyte tanpa menyunting konfigurasi sistem yang merepotkan.
Di balik kesuksesan Microsoft, IBM terus melanjutkan pasar OS/2, dengan memproduksi OS/2 versi 3.0 dan OS/2 Warp (versi 4.0). IBM merespons keluhan yang diajukan oleh para konsumen mengenai kebutuhan perangkat keras komputer yang tinggi yang diminta oleh OS/2 versi 2.0, OS/2 versi 3.0 pun dibuat jauh lebih ramping dengan melakukan optimalisasi pada ukuran dan kecepatan. Sebelum Windows 95 dirilis, OS/2 Warp 3.0 bahkan telah dibundel dalam beberapa penyedia perangkat keras mayor di Jerman. Akan tetapi, dengan dirilisnya Windows 95, OS/2 lagi-lagi kehilangan pangsa pasarnya kembali, diambil alih oleh Windows 95.
Mungkin tidak mungkin untuk mencari tahu apa alasan mengapa OS/2 gagal dalam mendapatkan pangsa pasar yang besar. Walaupun OS/2 terus dapat menjalankan aplikasi Windows 3.1, sebenarnya sudah tidak ada yang kekurangan lagi, kecuali pada sebagian kecil dari Windows API yang disebut Win32s. Tidak seperti Windows 3.1, IBM tidak memiliki akses terhadap kode sumber Windows 95 dan tidak mau menggunakan waktu dan sumber daya yang ada untuk melakukan emulasi terhadap Win32 API. IBM juga memperkenalkan OS/2 pada kasus Amerika Serikat versus Microsoft, dengan menyalahkan taktik marketing pada bagian Microsoft, tapi banyak orang mungkin setuju bahwa masalah di dalam bagian marketing IBM lah dan dukungannya yang sangat kurang dari para pengembang perangkat lunak yang meyebabkan kegagalan-kegagalan OS/2.
Sebelum menggantinya dengan versi Windows yang baru, Microsoft merilis Windows 95 dalam lima versi berbeda, yakni sebagai berikut:
* Windows 95 - rilis yang sebenarnya dari Windows 95
* Windows 95 A - mencakup pembaruan Windows 95 Original Service Release 1 (OSR1) yang dimasukkan secara langsung terhadap instalasi.
* Windows 95 B - mencakup beberapa pembaruan mayor lainnya, seperti halnya sistem berkas FAT32, dan Internet Explorer 3.0. Versi ini juga dikenal dengan Windows 95 OSR2, atau banyak orang di Indonesia menyebutnya sebagai Windows 97.
* Windows 95 B USB - atau Windows 95 OSR2.1 merupakan versi Windows 95 yang menawarkan dukungan terhadap perangkat keras berbasis bus Universal Serial Bus/USB.
* Windows 95 C - atau Windows 95 OSR2.5 mencakup semua fitur di atas, ditambah Internet Explorer 4.0. Versi ini merupakan versi yang paling terakhir dirilis dari seri Windows 95.
Windows 95 OSR2, OSR2.1 dan OSR2.5 tidaklah dirilis untuk publik, akan tetapi hanya kepada OEM saja yang mau menggunakan sistem operasi tersebut ke dalam komputer buatannya. Beberapa perusahaan OEM bahkan menjual hard disk baru dengan sistem operasi Windows 95 OSR2 di dalamnya.
Selain fitur yang terkandung di dalam Windows 95, Microsoft juga memperkenalkan Microsoft Plus! for Windows 95 yang mencakup beberapa fitur tambahan yang tidak dimiliki oleh Windows 95.
Windows NT 4.0
Tampilan layar Windows NT 4.0 Server.
Microsoft merilis Windows NT 4.0, sebagai penerus Windows NT 3.x yang sukses mengancam dominasi Novell Netware dan UNIX di pasar korporat. Windows NT 4.0 ini pada awalnya dikembangkan sebagai sebuah bagian dari usaha untuk memperkenalkan Windows NT kepada pasar workstation. NT 4.0 memiliki antarmuka yang sama dengan Windows 95, tetapi menggunakan kernel yang sama dengan Windows NT, sehingga lebih stabil. Memang, ada sebuah patch tambahan yang tersedia untuk Windows NT 3.51 yang mampu membuat NT 3.51 agar mirip seperti NT 4.0, tapi sangat tidak stabil dan memiliki banyak bug. Antarmuka pengguna tersebut pada awalnya memang dikembangkan di atas Windows NT, tapi karena Windows 95 dirilis terlebih dahulu sebelum NT 4.0, maka orang cenderung berpikir "Windows NT 4.0 adalah jiplakan dari Windows 95."
Windows NT 4.0 datang dalam empat versi:
* Windows NT 4.0 Workstation
* Windows NT 4.0 Server
* Windows NT 4.0 Server, Enterprise Edition (yang mencakup dukungan terhadap clustering dan SMP hingga 8-way)
* Windows NT 4.0 Terminal Server
Windows 98
Tampilan layar Windows 98.
Pada 25 Juni 1998, Microsoft merilis sebuah sistem operasi Windows baru, yang dikenal sebagai Windows 98. Windows 98 dianggap sebagai revisi minor terhadap Windows 95, tapi secara umum dilihat jauh lebih stabil dan dapat diandalkan dibandingkan dengan pendahulunya, Windows 95. Windows 98 mencakup banyak driver perangkat keras baru dan dukungan sistem berkas FAT32 yang lebih baik yang mengizinkan partisi untuk memiliki kapasitas lebih besar dari 2 gigabyte, sebuah batasan yang terdapat di dalam Windows 95. Dukungan USB di dalam Windows 98 pun juga jauh lebih baik dibandingkan dengan pendahulunya.
Windows 98 mengundang kontroversi saat Microsoft memasukkan penjelajah web Microsoft Internet Explorer ke dalam sistem operasi dan tidak dapat dicabut, sehingga menjadikan Windows Explorer dan GUI Windows mampu menampilkan direktori seolah-olah halaman web. Hal ini membuka kasus baru, yang disebut sebagai Amerika Serikat versus Microsoft, yang menanyakan mengapa Microsoft repot-repot menjaga dominasinya di dalam sistem operasi komputer pribadi untuk berkompetisi dengan para pesaingnya seperti Netscape dan IBM dengan cara yang tidak jujur.
Pada tahun 1999, Microsoft merilis Windows 98 Second Edition, sebuah rilis yang menawarkan banyak peningkatan dibandingkan versi sebelumnya. Internet Connection Sharing, yang merupakan sebuah bentuk dari Network Address Translation, yang mengizinkan beberapa mesin di dalam sebuah jaringan lokal agar dapat menggunakan satu buah jalur koneksi Internet bersama-sama pun diperkenalkan pada versi ini. Banyak masalah minor di dalam Windows yang lama telah dikoreksi, yang menjadikan Windows 98 menurut banyak orang sebagai sebuah versi Windows 9x yang paling stabil di antara semua versi Windows 9x lainnya.
Windows 2000
Microsoft merilis Windows 2000 pada 17 Februari 2000, sebuah versi yang sebelumnya dikenal dengan sebutan Windows NT 5.0 atau "NT 5.0". Versi Windows 2000 ditujukan untuk dua pangsa pasar, yakni pangsa pasar workstation dan juga pangsa pasar server.
Di antara fitur-fitur Windows 2000 yang paling signifikan adalah Active Directory, sebuah model jaringan pengganti model jaringan NT domain, yang menggunakan teknologi yang merupakan standar industri, seperti Domain Name System (DNS), Lightweight Directory Access Protocol (LDAP), dan Kerberos untuk menghubungkan antara sebuah mesin ke mesin lainnya. Windows Terminal Services juga, yang pada Windows NT 4.0 hanya terdapat di dalam satu produk saja, pada Windows 2000 terdapat dalam semua versi server. Fitur-fitur baru yang diadopsi dari Windows 98 juga ditanamkan di dalamnya, seperti Device Manager yang telah ditingkatkan (dengan menggunakan Microsoft Management Console), Windows Media Player, dan DirectX 6.1 (yang memungkinkan sistem operasi berbasis kernel Windows NT untuk menjalankan game). Windows 2000 juga merupakan versi Windows berbasis kernel NT terakhir yang tidak mengharuskan penggunanya untuk melakukan aktivasi terhadapnya.
Meskipun Windows 2000 dapat memperbarui komputer yang sebelumnya menjalankan Windows 98, Windows 2000 tidaklah dianggap sebagai produk yang cocok untuk pengguna rumahan. Alasannya banyak, di antaranya adalah kurangnya device driver untuk banyak perangkat pengguna seperti pemindai (scanner) dan juga pencetak (printer), pada saat dirilis. Situasi tersebut akhirnya berbalik pada saat Windows XP dirilis oleh Microsoft.
Windows 2000 tersedia dalam enam edisi, yakni:
* Windows 2000 Professional
* Windows 2000 Server
* Windows 2000 Advanced Server
* Windows 2000 Datacenter Server
* Windows 2000 Advanced Server Limited Edition
* Windows 2000 Datacenter Server Limited Edition
Pada bulan September 2000, Microsoft memperkenalkan Windows Millennium Edition (dikenal juga dengan sebutan Windows Me atau Windows ME). Versi ini memperbarui Windows 98 dengan dukungan multimedia dan Internet yang lebih baik. Versi ini juga memasukkan fitur "System Restore," yang mengizinkan para penggunanya untuk mengembalikan keadaan sistem ke sebuah titik yang dikenal baik-baik saja, pada saat sistem operasi mengalami kegagalan. System Restore menjadi fitur yang masih dipertahankan pada Windows XP. Versi ini juga memperkenalkan Windows Movie Maker versi pertama.
Windows Me dibuat dalam waktu yang singkat, kira-kira hanya satu tahun, yang ditujukan hanya untuk mengisi kekosongan rilis antara Windows 98 dan Windows XP sebagai sistem operasi untuk kelas rumahan. Fitur-fitur yang terdapat di dalam Windows Me (seperti Internet Explorer 5.5, Windows Media Player 7.0, dan Microsoft DirectX 7.1) bahkan bisa diperoleh secara gratis dari situs Windows Update, kecuali System Restore. Hasilnya, Windows Me pun tidak dianggap sebagai sebuah sistem operasi yang unik di antara saudara-saudaranya dari keluarga Windows 9x, Windows 95 dan Windows 98. Windows Me juga dikritik karena munculnya masalah kestabilan, dan juga dukungan terhadap MS-DOS yang berjalan di dalam modus real. Orang-orang bahkan menyebut Windows Me sebagai Windows Mistake Edition.
Windows Me merupakan sistem operasi terakhir yang dibuat berdasarkan kernel monolithic Windows 9x dan MS-DOS. Versi ini pun menjadi versi terakhir sistem operasi Windows yang tidak memiliki Windows Product Activation (WPA).
Windows XP: menyatukan kedua jajaran produk
Logo Microsoft Windows yang didesain ulang oleh Microsoft saat merilis Windows XP, yang digunakan hingga 4 Desember 2006
Tampilan Windows XP menampilkan folder Sample Pictures, Sample Music, dan Control Panel, dengan tema Luna dan desktop Bliss.
Pada tahun 2001, Microsoft memperkenalkan Windows XP (yang memiliki nama kode "Whistler" selama pengembangan. Akhirnya, setelah merilis beberapa versi Windows berbasis Windows 9x dan NT, Microsoft berhasil menyatukan kedua jajaran produk tersebut. Windows XP menggunakan kernel Windows NT 5.1, sehingga menjadikan kernel Windows NT yang terkenal dengan kestabilannya memasuki pasar konsumen rumahan, untuk menggantikan produk Windows 9x yang berbasis 16/32-bit yang sudah menua.
Windows XP merupakan versi sistem operasi Windows yang paling lama (paling tidak hingga saat ini), karena memang berkisar dari tahun 2001 hingga tahun 2007, saat Windows Vista dirilis ke konsumen. Jajaran sistem operasi Windows XP akhirnya diteruskan oleh Windows Vista pada 30 Januari 2007.
Windows XP tersedia dalam beberapa versi:
* Windows XP Home Edition, yang ditujukan untuk pasar desktop dan laptop rumahan.
* Windows XP Home Edition N, sama seperti Home Edition yang biasa, tapi tidak memiliki Windows Media Player, karena memang peraturan Uni Eropa tidak memperbolehkannya.
* Windows XP Professional, yang ditujukan bagi para power user dan pebisnis.
* Windows XP Professional N, sama seperti Professional Edition, tapi tidak memiliki Windows Media Player, karena peraturan Uni Eropa tidak mengizinkannya.
* Windows XP Media Center Edition (MCE), dirilis pada bulan November 2002, merupakan Windows XP Home Edition yang ditujukan untuk dektop dan laptop dengan penekanan pada hiburan rumahan.
o Windows XP Media Center Edition 2003
o Windows XP Media Center Edition 2004
o Windows XP Media Center Edition 2005, yang dirilis pada 12 Oktober 2004.
* Windows XP Tablet PC Edition, yang ditujukan untuk PC Tablet (PC dengan layar sentuh)
o Windows XP Tablet PC Edition 2005
* Windows XP Embedded, yang ditujukan untuk sistem benam (embedded system)
* Windows XP Starter Edition, yang ditujukan untuk para pengguna komputer di beberapa negara berkembang.
* Windows XP Professional x64 Edition, yang dirilis pada 25 April 2005 untuk sistem-sistem rumahan dan workstation yang menggunakan prosesor 64-bit yang berbasiskan set instruksi x86-64 (AMD64 atau Intel EM64T).
* Windows XP 64-bit Edition, merupakan sebuah versi Windows XP yang ditujukan untuk jajaran prosesor Intel Itanium, yang mempertahankan kompatibilitas dengan aplikasi 32-bit dengan menggunakan emulator perangkat lunak. Versi ini sama saja dengan Windows XP Professional, dari segi fitur-fiturnya. Produk ini dihentikan pada bulan September 2005 saat vendor terakhir workstation berbasis prosesor Itanium menghentikan produk-produknya sebagai "workstation", karena memang mereka cenderung memfokuskan Itanium sebagai basis komputer server.
o Windows XP 64-bit Edition 2003, dibuat berbasiskan basis kode Windows NT 5.2 (sama seperti Windows Server 2003).
n == Windows Server 2003 ==
Desktop dan menu Start Windows Server 2003.
Pada tanggal 24 April 2003, Microsoft meluncurkan Windows Server 2003, sebuah pembaruan untuk sistem operasi Windows 2000 Server, yang menawarkan banyak fitur-fitur keamanan yang baru, pemandu "Manage Your Server wizard" yang menyederhanakan peranan sebuah mesin yang menjalankannya, dan juga peningkatan kinerja. Windows Server 2003 menggunakan kernel Windows NT versi 5.2.
Di dalam Windows Server 2003, beberapa layanan yang tidak terlalu dibutuhkan di dalam lingkungan server dinonaktifkan secara default, terutama "Windows Audio" dan "Themes" demi alasan kestabilan; Agar dapat menggunakan suara dan tampilan yang sama dengan Windows XP, pengguna harus mengaktifkannya secara manual, melalui snap-in Microsoft Management Console Services.msc Selain itu, akselerasi perangkat keras untuk kartu grafis juga dimatikan; lagi-lagi pengguna harus mengaktifkannya secara manual, tentu saja jika device driver yang digunakan "bisa dipercayai".
Pada bulan Desember 2005, Microsoft merilis Windows Server 2003 R2, yang merupakan Windows Server 2003 Service Pack 1 ditambah dengan beberapa paket tambahan. Di antara semua fitur-fitur barunya adalah fitur-fitur manajemeuntuk kantor-kantor cabang, dan integrasi identitas yang luas.
Windows Server 2003 tersedia dalam lima buah edisi:
* Windows Server 2003, Web Edition
* Windows Server 2003, Standard Edition
* Windows Server 2003, Enterprise Edition (32-bit dan 64-bit)
* Windows Server 2003, Datacenter Edition
* Windows Server 2003, Small Business Server
Pada bulan Juli 2006, Microsoft merilis sebuah versi Windows XP Service Pack 2, yang ditujukan untuk pasar thin-client, yang disebut sebagai Windows Fundamentals for Legacy PCs (WinFLP). WinFLP hanya tersedia bagi para pelanggan Microsoft Software Assurance. Tujuan dibuatnya WinFLP adalah untuk memberikan pilihan upgrade kepada para pelanggannya yang masih menggunakan Windows 95, Windows 98, Windows Me, dan Windows NT Workstation. Sebagian besar aplikasi pengguna dijalankan di atas mesin jarak jauh dengan menggunakan Terminal Services atau Citrix.
Setelah meraih kesukesan besar dengan Windows XP, Microsoft tidak lantas berhenti begitu saja mengembangkan Windows. Versi terbaru dari Windows, disebut dengan Windows Vista, dirilis pada tanggal 30 November 2006 [1] bagi kalangan bisnis sementara untuk kalangan pengguna rumahan dirilis pada tanggal 30 Januari 2007. Windows Vista memang dicanangkan agar memiliki keamanan yang lebih tangguh dibandingkan dengan versi-versi sebelumnya, dengan memperkenalkan sebuah modus pengguna yang terbatas, yang disebut sebagai User Account Control (UAC), untuk menggantikan filosofi "administrator-by-default" yang diberlakukan pada Windows XP. Windows Vista juga memperkenalkan fitur grafik yang jauh lebih "memikat", yang disebut dengan Windows Aero GUI, aplikasi yang baru (seperti halnya Windows Calendar, Windows DVD Maker dan beberapa game baru termasuk Chess Titans, Mahjong, dan Purble Place). Selain itu, Windows Vista juga menawarkan versi Microsoft Internet Explorer yang lebih aman, serta Windows Media Player versi baru (versi 11).
Windows Vista menggunakan nomor versi 6.0, sehingga memang terdapat perbedaan versi yang signifikan jika dibandingkan dengan Windows XP yang menggunakan nomor versi 5.1 atau Windows Server 2003 (5.2). Karena, memang Windows Vista memiliki banyak perbedaan yang mendasar, khususnya pada bagian arsitektur dasar sistem operasi.
Windows Vista dijual dalam beberapa edisi:
* Windows Vista Starter
* Windows Vista Home Basic
* Windows Vista Home Premium
* Windows Vista Business
* Windows Vista Enterprise
* Windows Vista Ultimate
Rilis selanjutnya setelah Windows Vista adalah Windows 7, yang sebelumnya dikenal dengan sebutan Blackcomb dan Vienna. Saat pertama kali dirilis, Windows ini memiliki kernel NT versi 6.1 build 7600, yaitu perbaikan dari Windows Vista dimana saat rilis pertama memiliki kernel NT 6.0 build 6000. Windows 7 yang dirilis pada tanggal 22 Oktober 2009 ini memiliki keamanan dan fitur yang baru, diantaranya adalah: Jump List, Taskbar yang membuka program dengan tampilan kecil, Windows Media Player 12, Internet Explorer 8, dan lain-lain. Beberapa fitur yang unik adalah Sidebar yang berganti nama menjadi Gadget dan bebas ditaruh kemana-mana pada desktop (tidak seperti Sidebar yang hanya bisa diletakkan di tempat tertentu). Fitur itu membuat Windows 7 menjadi menarik. Spesifikasi Windows 7 lebih ringan dan harganya juga lebih murah dari pada Windows Vista.
Sama seperti Windows Vista, Windows 7 juga terdiri 6 edisi yaitu:
* Windows 7 Starter
* Windows 7 Home Basic
* Windows 7 Home Premium
* Windows 7 Professional
* Windows 7 Ultimate
* Windows 7 Enterprise
Perjalanan Karier Utha Likumahuwa
Doa Putra Ebal Johan Likumahuwa atau yang dikenal dengan nama Utha Likumahuwa (lahir di Ambon, Maluku, 1 Agustus 1955 – meninggal di Jakarta, 13 September 2011 pada umur 56 tahun) adalah seorang penyanyi Indonesia asal Ambon.
Utha menikah dengan Debbi Farida Likumahuwa dan dikaruniai dua anak, Inne Likumahuwa dan Abraham Likumahuwa. Setelah lama malang melintang di dunia hiburan, Utha sekarang lebih banyak aktif dalam dunia pelayanan rohani.
Utha adalah paman dari Barry Likumahuwa dan adik dari Benny Likumahuwa
* 1989 - Penampilan terbaik kedua pada ASEAN Pop Song Festival 1989 di Manila, lagu Sesaat Kau Hadir karya cipta Budi Bachtiar dan Aldino menjadi lagu terbaik pertama di Festival tersebut. saat ini lagu Sesaat Kau Hadir dipopulerkan oleh penyanyi Philipina Ronnie Liang dengan judul Gusto Kita
* 1989 - Juara 2 Asia Pacific Singing Contest di Hongkong
* 1990 - juara 2 Asia Pacific Broadcasting Union/ABU Golden Kite World Song Festival di Kuala Lumpur duet bersama Trie Utami dengan lagu Mungkinkah Terjadi karya cipta Jorgy Thito
Utha mendapat serangan stroke pada berkunjung ke rumah saudaranya di Pekanbaru pada bulan Juni 2011.[1]
Setelah menjalani pemeriksaan, ternyata Utha diketahui juga mengidap diabetes dan gangguan jantung.[2] Berdasarkan diagnosis dokter, otaknya mengalami penyumbatan pembuluh darah, yang memicu stroke.[2] Setelah serangan tersebut, tubuh bagian kanan Utha tidak berfungsi alias lumpuh.[2]
Pada 13 September 2011, Utha meninggal dunia di Rumah Sakit Fatmawati, Jakarta Selatan. Utha dimakamkan pada 14 September 2011 di TPU Cipaku, Kota Bogor, Jawa Barat.[3]
Album
* 1982 - Nada Dan Apresiasi
* 1982 - Dengarlah Suara Kami
* 1983 - Bersatu Dalam Damai
* 1985 - Aku Pasti Datang
* 1986 - Aku Tetap Cinta
* 1987 - Dansa suka - suka
* 1988 - Puncak Asmara
* 1990 - Untuk Apa Lagi
* 1991 - Masih Ada Waktu
* 1992 - Classic
* 1996 - Tak Sanggup Lagi
[sunting] Kompilasi
* 1994 - Kuingin : The Best Of
* 2007 - Koleksi Klasik
[sunting] Lain Lain
* 1981 - Menyanyikan lagu "TEMBANG PRIBUMI" karya Christ Kayhatu, Yongky A. dalam Lomba Cipta Lagu Remaja 1981
* 1984 - Menyanyikan lagu "BIRU SELINTAS RINDU" dalam album Festival Lagu Populer Indonesia 1984
* 1985 - Menyanyikan lagu "ANAK-ANAK TERANG", "PERDAMAIAN" dalam album Suara Persaudaraan
* 1986 - Menyanyikan lagu "AKIRA" dalam album Dodo Zakaria - Mallisa
* 1987 - Menyanyikan lagu "BERI SETENGAH SAJA", "TANAMOER DISCO", "KARUNIA" dalam album Oddie Agam - Beri 1/2 Saja
* 1987 - Menyanyikan lagu "DANSA SUKA SUKA" dalam album Sepuluh Bintang Khatulistiwa
* 1987 - Menyanyikan lagu "SESAAT KAU HADIR" dalam album Festival Lagu Populer Indonesia 1987
* 1989 - Menyanyikan lagu "BIAS WARNA" dalam album Festival Lagu Populer Indonesia 1989
* 1989 - Menyanyikan lagu "SEJUTA MIMPI" dalam album Dasa Tembang Tercantik LCLR Prambors 1988/1989
* 1989 - Album Titi DJ & Indra Lesmana "Dunia Boleh Tertawa lagu "Ingin Jumpa" karya Rezky Ichwan & Ferina duet bersama Vonny Sumlang
* 1997 - Menyanyikan lagu "BERSATU DALAM DAMAI" dalam album Melody Memory Th 70an
Peradaban Terbebtuknya Grup Parodi Project Pop
Awalnya padhayangan hanya sebatas menggelar kegiatan panggung berwujud cabaret, sebuah pementasan drama yang lucu dengan iringan lagu dan musik, ceritanya sendiri biasanya adalah pelesetan dari cerita yang telah top sebelumnya. Dari ajang acara2 kampus lambat laun nama padhayangan mulai dikenal.
Seiring dengan keseriusan kelompok ini berkarir, anggotanya pun mulai sering berganti. Namun Iszur muchtar dan Denny Chandra yang mulai aktif sejak 1984 tetap bertahan. Lantas keduanya ditemani oleh Daan Aria, Joehana, Iang Dharmawan serta Wawan Hanura yang bergabung pada 1986.
Pada dekade 1988 – 1993, keenam orang itu juga mulai aktif sebagai penyiar acara humor radio di radio OZ bandung. Tanpa disadari kegiatan di radio tersebut membuat mereka semakin ahli dalam seni komedi. Dua acara asuhan mereka adalah “gelak gelitik OZ” dan “OZSERBA”
Masuk tahun 1994, Denden Hermann masuk bergabung. Dengan formasi bertujuh, Padhyangan masuk dapur rekaman di bawah bendera Musica Studio’s. mereka mengusung lagu-lagu parody. Berkat kesuksesan album mereka, padhyangan langsung disunting oleh SCTV untuk mengisi acara sendiri.
Seiring kesuksesan mereka, makin besar pula masalah yang datang. Karena adanya perbedaan prinsip dan pendapat kelompok padhyangan pecah. Pada 4 desember 1994 dibentuklah P-Project yang beranggotakan iszur Muchtar, Denny Chandra, Daan Aria, Iang Dharmawan, Joehana, Denden Hermann, dan Wawan Hanura serta sejumlah anggota junior pada saat itu. Hingga 1999 P-Project menghasilkan 6 album parody komedi, di luar itu mereka terus mendulang sukses lewat berbagai acara TV dan acara panggung.
Untuk tetap mempertahankan eksistensinya di dunia hiburan.P-Project melakukan regenerasi dengan membentuk adik-adik mereka dalam sebuah kelompok Project Pop dengan personil Gumilar Nurochman (gugum), Wahyu Rudi Astadi (odie), Mochammad Fachroni (oon), Kartika Rachel Panggabean (Tika), Djoni Permato (udjo) Hermann Josis Mokalu (Yosi) dan Hilman Mutasi (hilman). Project pop ini diberi keleluasaan untuk berkreasi sendiri,
Project pop memiliki konsep yang sedikit berbeda dengan kakak-kakaknya dalam membuat album, kalau P-Project memparodikan lagu yang sudah tenar sebelumnya, maka project pop membuat lagu baru yang sarat dengan unsur komedi kreatif. Masih dalam bendera Musica Studio’s project pop sudah menelurkan album “Lumpia vs Bakpia”, “Tu Wa Ga Pat”, “Bli Dong Plis”, dan “PopOK”,"POP Circus", Six-A-Six","Top Of The POP" dan Yang terakhir " YOU GOT Project POP" Yang ternyata sangat sukses di pasaran.
Di luar itu project pop sendiri sering bergabung lagi dengan kakak-kakaknya bila dibutuhkan dalam sebuah pagelaran kabaret. juga MC baik Tv ataupun panggung, pagelaran nyanyi baik TV maupun panggung dan Juga mereka pernah membuat acara radio di Hard Rock FM yaitu “Tikus” dan “Kamis Rabu”.
Eksistensi mereka di dunia hiburan semakin berkibar seperti kakak-kakak mereka. Walaupun tidak pernah mereka lupa bahwa mereka akan selalu menjadi bagian dari induk kelompoknya yaitu P-Project. .
Diskografi
1. 1996 - Bakpia Vs Lumpia
2. 2000 - Tu Wa Ga Pat
3. 2001 - Bli Dong Plis
4. 2003 - Pop OK
5. 2004 - Pop Circus
6. 2007 - Six a Six
7. 2008 - Top Of The Pop
8. 2009 - You Go
Minggu, 04 September 2011
KABUPATEN KENDAL DI KALIWUNGU
Kaliwungu, disebut juga Lepen Wungu (sejarah Bagelen), Lepen Tangi (Babad Sultan Agung), Caliwongo (Francois Valentiju), daerah yang dipilih oleh Bahurekso sebagai pusat pemerintahan sebuah Kadipaten. Pada saat itu Kaliwungu adalah daerah yang telah dibangun oleh Sunan Katong yang kemudian dikembangkan oleh ulama Mataram Panembahan Djoeminah. Upaya pengembangan diteruskan oleh ulama yang punya garis keturunan dengan Sunan Giri, yaitu Kyai haji Asy'ari atau Kyai Guru, yang datang ke Kaliwungu pada beberapa tahun kemudian. Kaliwungu memang daerah berpotensi, selain itu dari faktor geografis memenuhi syarat sebagai daerah pertahanan.
Bandar (pelabuhan) Jepara mengalami perkembangan yang pesat bila dibanding dengan Bandar Bintara, Deamk. Selain itu, Bandar Asam Arang, yang strategis menjadikan Kadipaten Kendal di Kaliwungu semakin berkembang.
Faktor strategis lainnya adalah;
Pertama, merupakan jalan lurus menuju Mataram yang berdampingan dengan kadipaten Semarang. Kedua, memiliki pantai landai yang memungkinkan pengembangan pelabuhan armada. Ketiga, semenmanjung dengan Jepara sehingga mudah mengamati perkembangannya. Keempat, dekat dengan pesisir sebelah barat: Batang, Pekalongan, Tegal hingga Cirebon. Kelima, kondisi masyarakat pondok pesantren yang tenang sangat memungkinkan adanya koordinasi dengan para ulama, dan tidak tertutup kemungkinan Adipati merangkap jabatan lain.
Ancaman yang menjadi pertimbangan Sultan Mataram adalah VOC yang terus mengembangkan sayapnya memonopoli dagang. Banten dan Batavia telah berhasil dikuasai. Oleh karenanya pembangunan armada laut yang kuat sangat dibutuhkan, dan dalam hal ini Sultan Agung mempercayakan pada Adipati Kendal, Tumenggung Bahurekso. Pembangunan armada laut pun dimulai, dengan beberapa tempat yang dijadikan pusat pelatihan armada (prajurit).
Magangan, sebuah desa yang masuk masuk Kecamatan Pegandon (sekarang Kecamatan Ampel), dijadikan penampungan dan pendaftaran calon prajurit. Magangan berasal dari kata atau Magang atau pencalonan. Sedangkan tempat latihannya dipusatkan di desa Plantaran, sekarang masuk Kecamatan Kaliwungu. Plantaran berasal dari kata tataran atau yang berarti dadaran, pendadaranpusat latihan calon prajurit. Para pimpinan prajurit (armada) ditempaatkan di daerah dekat pelabuhan, namanya Sabetan yang artinya jago atau jawara. Pelabuhan armadanya di daerah Ngeboom yang artinya pelabuhan atau pangkalan laut. Keduanya sekarang menjadi desa Mororejo, Kecamatan Kaliwungu. Sedangkan transportasi yang menghubungkan pusat pemerintahan dengan markas besar armada angkatan laut melalui Kali Aji atau Kali Bendo.
Awalnya, Bahurekso hanya diberi kekuasaan darat seluas wilayah Kadipaten Kendal. Namun perkembangannya diangkat sebagai Panglima Angkatan Laut dan Gubernur Pesisir Jawa Utara. Memperhatikan tugas-tugas kedua dan ketiga itu, memberi gambaran bahwa Mataram menempatkan posisi Adipati/Bupati Kendal sangat strategis yang berskala nasional pada jamannya.
Setiap diplomat yang akan menghadap raja, terlebih dahulu berkewajiban untuk melapor dan meminta ijin pada Bahurekso. Pada bulan Juni 1615, ketika Andries Soury berkeinginan menghadap raja, maka ia harus terlebih dahulu menemui Adipati Kendal yang jug aGubernur Jawa Utara. Satu bukti lagi yang erat hubungannya dengan kepercayaan Sultan Agungyang diebrikan kepada Tumenggung Bahurekso, ketika utusan dagang kedua VOC, yaitu van Endhovenn(Juni 1618) ingin menghadap Sultan Mataram dengan tujuan ingin memperkuat dan memperluas lojinya. Jawaban Sultan diberikan kepada utusan VOC itu melalui Tumenggung Bahurekso.
Segala sesuatu yang berhubungan dengan VOC, kebijaksanaan awal berada di tangan Bahurekso. Perilaku kasar yang ditunjukkan ole Van Endhoven dan Cornelis Maseuck terhadap para pedagang Jepara, pada akhirnya menjadi perhaatian Sultan. Mereka memaksa agar para pedagang Jepara menjual dagangannya pada VOC, dan bila tidak dituruti, para pedagang VOC melakukan penjarahan dan penganiayaan. Perilauk ini harus dipertanggungjawabkan. Karena tidak ada tanggapan dari pihak VOC, maka 18 Agustus 1618, Kantor Dagang VOC yang ada di Jepara diserbu habis. Ada yang meninggal dan ada yang ditawan oleh pasukan Bahurekso.
Inilah awal situasi dan kondisi yang memanas. JP. Coen, Gubernur Jenderal Dagang VOC di Jakarta merasa tersinggung. Dengan pura-pura berbuat baik pada pedagang Jepara dan pemerintah Mataram, JP. Coen menemui penguas dagang Mataram di Jepara yang berpangkat Hulubalang itu, JP. Coen ingin membeli beras dan keperluan lainnya dari masyarakat. Setelah itu seratus enam puluh prajurit VOC menyerang rumah-rumah rakyat, dan menewaskan tiga puluh orang. Jung-jung yang ada di pelabuhan Jepara semua dibakar habis.
Peringatan dari VOC itu mendorong Bahurekso memperkuat pertahanan Jepara. Prediksi akan adanya serangan ulang dari pihak VOC, ternyata benar. Sebanyak 400 prajurit Belanda (1619) menyerang Jepara. Namun dapat dipukul mundur oleh pasukan Bahurekso, dan mereka harus kembali ke laut. Persaingan dagang di pantai utara antara Mataram dengan Belanda sudah mulai memanas dan saling menjepit.
Kerajaan Sukadana, Kalimantan Selatan berhasil lebih dahulu dikuasai oleh Mataram.. Belanda berusaha melakukan ekspansi dagang lewat laut dengan daerah yang dituju Gresik dan Madura. Malang bagi Kompeni, karena tahun 1624 Kamar Dagang VOC yang ada di Gresik hancur oleh pasukan Mataram. Persaingan semakin panas, dan Sultan Agung sendiri merasa bahwa cepat atau lambat Kompeni akan menguasai Pulau Jawa.
diambil dari buku Babad Tanah Kendal karya Ahmad Hamam Rochani;
Bandar (pelabuhan) Jepara mengalami perkembangan yang pesat bila dibanding dengan Bandar Bintara, Deamk. Selain itu, Bandar Asam Arang, yang strategis menjadikan Kadipaten Kendal di Kaliwungu semakin berkembang.
Faktor strategis lainnya adalah;
Pertama, merupakan jalan lurus menuju Mataram yang berdampingan dengan kadipaten Semarang. Kedua, memiliki pantai landai yang memungkinkan pengembangan pelabuhan armada. Ketiga, semenmanjung dengan Jepara sehingga mudah mengamati perkembangannya. Keempat, dekat dengan pesisir sebelah barat: Batang, Pekalongan, Tegal hingga Cirebon. Kelima, kondisi masyarakat pondok pesantren yang tenang sangat memungkinkan adanya koordinasi dengan para ulama, dan tidak tertutup kemungkinan Adipati merangkap jabatan lain.
Ancaman yang menjadi pertimbangan Sultan Mataram adalah VOC yang terus mengembangkan sayapnya memonopoli dagang. Banten dan Batavia telah berhasil dikuasai. Oleh karenanya pembangunan armada laut yang kuat sangat dibutuhkan, dan dalam hal ini Sultan Agung mempercayakan pada Adipati Kendal, Tumenggung Bahurekso. Pembangunan armada laut pun dimulai, dengan beberapa tempat yang dijadikan pusat pelatihan armada (prajurit).
Magangan, sebuah desa yang masuk masuk Kecamatan Pegandon (sekarang Kecamatan Ampel), dijadikan penampungan dan pendaftaran calon prajurit. Magangan berasal dari kata atau Magang atau pencalonan. Sedangkan tempat latihannya dipusatkan di desa Plantaran, sekarang masuk Kecamatan Kaliwungu. Plantaran berasal dari kata tataran atau yang berarti dadaran, pendadaranpusat latihan calon prajurit. Para pimpinan prajurit (armada) ditempaatkan di daerah dekat pelabuhan, namanya Sabetan yang artinya jago atau jawara. Pelabuhan armadanya di daerah Ngeboom yang artinya pelabuhan atau pangkalan laut. Keduanya sekarang menjadi desa Mororejo, Kecamatan Kaliwungu. Sedangkan transportasi yang menghubungkan pusat pemerintahan dengan markas besar armada angkatan laut melalui Kali Aji atau Kali Bendo.
Awalnya, Bahurekso hanya diberi kekuasaan darat seluas wilayah Kadipaten Kendal. Namun perkembangannya diangkat sebagai Panglima Angkatan Laut dan Gubernur Pesisir Jawa Utara. Memperhatikan tugas-tugas kedua dan ketiga itu, memberi gambaran bahwa Mataram menempatkan posisi Adipati/Bupati Kendal sangat strategis yang berskala nasional pada jamannya.
Setiap diplomat yang akan menghadap raja, terlebih dahulu berkewajiban untuk melapor dan meminta ijin pada Bahurekso. Pada bulan Juni 1615, ketika Andries Soury berkeinginan menghadap raja, maka ia harus terlebih dahulu menemui Adipati Kendal yang jug aGubernur Jawa Utara. Satu bukti lagi yang erat hubungannya dengan kepercayaan Sultan Agungyang diebrikan kepada Tumenggung Bahurekso, ketika utusan dagang kedua VOC, yaitu van Endhovenn(Juni 1618) ingin menghadap Sultan Mataram dengan tujuan ingin memperkuat dan memperluas lojinya. Jawaban Sultan diberikan kepada utusan VOC itu melalui Tumenggung Bahurekso.
Segala sesuatu yang berhubungan dengan VOC, kebijaksanaan awal berada di tangan Bahurekso. Perilaku kasar yang ditunjukkan ole Van Endhoven dan Cornelis Maseuck terhadap para pedagang Jepara, pada akhirnya menjadi perhaatian Sultan. Mereka memaksa agar para pedagang Jepara menjual dagangannya pada VOC, dan bila tidak dituruti, para pedagang VOC melakukan penjarahan dan penganiayaan. Perilauk ini harus dipertanggungjawabkan. Karena tidak ada tanggapan dari pihak VOC, maka 18 Agustus 1618, Kantor Dagang VOC yang ada di Jepara diserbu habis. Ada yang meninggal dan ada yang ditawan oleh pasukan Bahurekso.
Inilah awal situasi dan kondisi yang memanas. JP. Coen, Gubernur Jenderal Dagang VOC di Jakarta merasa tersinggung. Dengan pura-pura berbuat baik pada pedagang Jepara dan pemerintah Mataram, JP. Coen menemui penguas dagang Mataram di Jepara yang berpangkat Hulubalang itu, JP. Coen ingin membeli beras dan keperluan lainnya dari masyarakat. Setelah itu seratus enam puluh prajurit VOC menyerang rumah-rumah rakyat, dan menewaskan tiga puluh orang. Jung-jung yang ada di pelabuhan Jepara semua dibakar habis.
Peringatan dari VOC itu mendorong Bahurekso memperkuat pertahanan Jepara. Prediksi akan adanya serangan ulang dari pihak VOC, ternyata benar. Sebanyak 400 prajurit Belanda (1619) menyerang Jepara. Namun dapat dipukul mundur oleh pasukan Bahurekso, dan mereka harus kembali ke laut. Persaingan dagang di pantai utara antara Mataram dengan Belanda sudah mulai memanas dan saling menjepit.
Kerajaan Sukadana, Kalimantan Selatan berhasil lebih dahulu dikuasai oleh Mataram.. Belanda berusaha melakukan ekspansi dagang lewat laut dengan daerah yang dituju Gresik dan Madura. Malang bagi Kompeni, karena tahun 1624 Kamar Dagang VOC yang ada di Gresik hancur oleh pasukan Mataram. Persaingan semakin panas, dan Sultan Agung sendiri merasa bahwa cepat atau lambat Kompeni akan menguasai Pulau Jawa.
diambil dari buku Babad Tanah Kendal karya Ahmad Hamam Rochani;
Cara mencari siaran Parabola
Jika anda memiliki parabola, jangan takut memencet remote anda, karena siaran yang hilang bisa dicari sendiri. Cari nama siaran TV yang hilang, dan lebih baik jika mengetahui dari negara mana siaran TV tersebut. Lalu anda bisa mengunjungi website berikut:
http://www.lyngsat-address.com/
Kemudian cari apakah itu siaran Hongkong, China, Indonesia, India atau lainnya, dan klik di nama siaran TV tersebut. Kemudian anda bisa cek jenis satelit yang digunakan pada siaran anda dengan mengklik "Info" pada siaran TV yang berbeda namun masih dalam satu satelit.
Contoh:
Satelit: Palapa D
Siaran: RCTI, SCTV, Metro TV, Indosiar, TPI dll.
Mereka memiliki satelit yang sama dan berasal dari negara Indonesia.
Setelah mengklik jenis satelit tersebut, maka anda bisa mencari nama siaran TV beserta yang perlu dicatat:
1. Freq TP (3745 H = horizontal, V= vertikal)
2. SR FEC, SID-VPID (3125)
Kemudian anda cari program parabola, pastikan posisi parabola sudah benar. Kemudian cari setting atau sattelit, lalu pilih ubah (atau langsung pencet ubah pada channel yang bersangkutan).
Isilah Frekuensi TP dengan Freq TP.
Isilah Simbol Nilai dengan SR FEC, SID-VPID.
Polaritas dengan Horizantal atau Vertikal sesuai Freq TP.
Kemudian Simpan atau search/ cari.
Selain mencari siaran yang hilang, anda juga bisa mencari siaran yang tidak diprogramkan oleh penjual parabola anda. Lihat saja daftar siaran TV yang terdapat di masing-masing satelit, namun pastikan anda berada di kawasan yang sama (pasifik, korea, asia atau lainnya). Bila siaran itu hanya terdapat pada beam yang berbeda dengan kawasan anda, siaran tidak bisa ditangkap oleh parabola anda. Siaran digital yang teracak (encrypted) juga hanya bisa diterima oleh parabola yang membayar siaran langganan atau kabel TV.
Harga parabola sekarang pun tidak terlalu mahal, untuk ukuran standar sekitar Rp1.200.000 dan dapat menerima 150-200 channel. Dengan harga tersebut anda dapat menikmati siaran gratis seumur hidup. Jika dibandingkan dengan TV berbayar dengan biaya langganan 100ribuan setiap bulannya.
http://www.lyngsat-address.com/
Kemudian cari apakah itu siaran Hongkong, China, Indonesia, India atau lainnya, dan klik di nama siaran TV tersebut. Kemudian anda bisa cek jenis satelit yang digunakan pada siaran anda dengan mengklik "Info" pada siaran TV yang berbeda namun masih dalam satu satelit.
Contoh:
Satelit: Palapa D
Siaran: RCTI, SCTV, Metro TV, Indosiar, TPI dll.
Mereka memiliki satelit yang sama dan berasal dari negara Indonesia.
Setelah mengklik jenis satelit tersebut, maka anda bisa mencari nama siaran TV beserta yang perlu dicatat:
1. Freq TP (3745 H = horizontal, V= vertikal)
2. SR FEC, SID-VPID (3125)
Kemudian anda cari program parabola, pastikan posisi parabola sudah benar. Kemudian cari setting atau sattelit, lalu pilih ubah (atau langsung pencet ubah pada channel yang bersangkutan).
Isilah Frekuensi TP dengan Freq TP.
Isilah Simbol Nilai dengan SR FEC, SID-VPID.
Polaritas dengan Horizantal atau Vertikal sesuai Freq TP.
Kemudian Simpan atau search/ cari.
Selain mencari siaran yang hilang, anda juga bisa mencari siaran yang tidak diprogramkan oleh penjual parabola anda. Lihat saja daftar siaran TV yang terdapat di masing-masing satelit, namun pastikan anda berada di kawasan yang sama (pasifik, korea, asia atau lainnya). Bila siaran itu hanya terdapat pada beam yang berbeda dengan kawasan anda, siaran tidak bisa ditangkap oleh parabola anda. Siaran digital yang teracak (encrypted) juga hanya bisa diterima oleh parabola yang membayar siaran langganan atau kabel TV.
Harga parabola sekarang pun tidak terlalu mahal, untuk ukuran standar sekitar Rp1.200.000 dan dapat menerima 150-200 channel. Dengan harga tersebut anda dapat menikmati siaran gratis seumur hidup. Jika dibandingkan dengan TV berbayar dengan biaya langganan 100ribuan setiap bulannya.
Manajemen Pendidikan Dalam Menghadapi Kreativitas Anak
Banyak kalangan yang belum puas dengan kualitas pendidikan di negara kita. Tentunya kita tidak jarang mendengarkan ungkapan-ungkapan seperti: “pendidikan negara kita belum berkualitas”, “pendidikan di Indonesia telah tertinggal jauh dari negara-negara lain”, “kapan kita akan maju kalau pendidikan kita berjalan di tempat”, dan lain sebagainya.
Para ahli pendidikan telah sepakat bahwa suatu sistem pendidikan dapat dikatakan berkualitas, apabila proses kegiatan belajar-mengajar berjalan secara menarik dan menantang sehingga peserta didik dapat belajar sebanyak dan sebaik mungkin melalu proses belajar yang berkelanjutan. Proses pendidikan yang bermutu akan menghasilkan hasli yang bermutu serta relevan dengan perkembangan zaman. Agar terwujud sebuah pendidikan yang bermutu dan efisien, maka perlu disusun dan dilaksanakan program-program pendidiakn yang mampu membelajarkan peserta didik secara berkelanjutan, karena dengan mutu pedidikan yang optimal, diharapkan akan menghasilkan keungugulan smber daya manusia yang dapat menguasai pengetahuan, keterampilan dan keahlian sesuai dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus berkembang secara pesat.
Untuk dapat mencapai sebuah pendidikan yang berkualitas diperlukan manajemen pedidikan yang mampu memobilisasi segala sumber daya pendidikan. Di antaranya adalah manajemen peserta didik yang isinya merupakan pengelolaan dan juga pelaksanaannya. Masih banyak kita temukan fakta-fakta di lapangan sistem pengelolaan anak didik yang masih mengunakan cara-cara konvensional dan lebih menekankan pengembangan kecerdasan dalam arti yang sempit dan tentunya kurang mmberi perhatian kepada pengembangan bakat kreatif peserta didik. Padahal Kreativitas disamping bermanfaat untuk pengembangan diri anak didik juga merupakan kebutuhan akan perwujudan diri sebagai salah satu kebutuhan paling tinggi bagi manusia. Kreativitas adalah proses merasakan dan mengamati adanya masalah, membuat dugaan tentang kekurangan, menilai dan meguji dugaan atau hipotesis, kemudian mengubahnya dan mengujinya lagi sampai pada akhirnya menyampaikan hasilnya. Dengan adanya kreativitas yang diimplementasiakan dalam sistem pembelajaran, peserta didik nantinya diharapkan dapat menemukan ide-ide yang berbeda dalam memecahkan masalah yang dihadapi sehingga ide-ide kaya yang progresif dan divergen pada nantinya dapat bersaing dalam kompetisi global yang selalu berubah.
Perubahan kualitas yang seimbang baik fisik maupun mental merupakan idikasi dari perkambangan anak didik yang baik. Tidak ada satu aspek perkambangan dalam diri anak didik yang dinilai lebih penting dari yang lainnya. Oleh itu tidaklah salah bila teori kecerdasan majmuk yang diutarakan oleh Gardner dinilai dapat memenuhi kecenderungan perkambangan anak didik yang bervariasi.
Maka penyelenggaraan pendidikan saat ini harus diupayakan untuk memberikan pelayanan khusus kepada peserta didik yang mempunyai kreativitas dan juga keberbakatan yang berbeda agar tujuan pendidikan dapat diarahkan menjadi lebih baik.
Muhibbin Syah menjelaskan bahwa akar kata dari pendidikan adalah "didik" atau "mendidik" yang secara harfiah diartikan memelihara dan memberi latihan. Sedangkan "pendidikan", merupakan tahapan-tahapan kegiatan mengubah sikap dan perilaku seseorang atau sekelompok orang melalui upaya pelatihan dan pengajaran. Hal ini mengindikasikan bahwa pendidikan tidak dapat lepas dari pengajaran. Kegiatan dari pengajaran ini melibatkan peserta didik sebagai penerima bahan ajar dengan maksud akhir dari semua hal ini sesuai yang diamanatkan dalam undang-undang no. 20 tentang sisdiknas tahun 2003; agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Dalam pdidikan, peserta didik merupakan titik fokus yang strategis karena kepadanyalah bahan ajar melalu sebuah proses pengajaran diberikan. Dan sudah mafhum bahwa peserta didik memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing, mereka unik dengan seluruh potensi dan kapasitas yang ada pada diri mereka dan keunikan ini tidak dapat diseragamkan dengan satu aturan yang sama antara pesrta didik yang satu dengan peserta didik yang lain. Para pendidik dan lembaga pendidikan harus menghargai perbedaan yang ada pada mereka. Keunikan yang terjadi pada peserta didik memang menimbulkan satu permasalahan tersendiri yang harus diketahui dan dipecahkan sehingga pengelolaan murid (peserta didik) dalam satu kerangka kerja yang terpadu mutlak diperhatikan, terutama pertimbangan pada pengembangan kreativitas, hal ini harus menjadi titik perhatian karena sistem pendidikan memang masih diakui lebih menekankan pengembangan kecerdasan dalam arti yang sempit dan kurang memberikan perhatian kepada pengembangan kreatif peserta didik. Hal ini terjadi dari konsep kreativitas yang masih kurang dipahami secara holistic, juga filsafat pendidikan yang sejak zaman penjajahan bermazhabkan azas tunggal seragam dan berorientasi pada kepentingan-kepentingan, sehingga pada akhirnya berdampak pada cara mengasuh, mendidik dan mengelola pembelajaran peserta didik.
Kebutuhan akan kreativitas tampak dan dirasakan pada semua kegiatan manusia. Perkembangan akhir dari kreativitas akan terkait dengan empat aspek, yaitu: aspek pribadi, pendorong, proses dan produk. Kreativitas akan muncul dari interaksi yang unik dengan lingkungannya.Kreativitas adalah proses merasakan dan mengamati adanya masalah, membuat dugaan tentang kekurangan (masalah) ini, menilai dan mengujinya. Proses kreativitas dalam perwujudannya memerlukan dorongan (motivasi intristik) maupun dorongan eksternal. Motivasi intrinstik ini adalah intelegensi, memang secara historis kretivitas dan keberbakatan diartikan sebagai mempunyai intelegensi yang tinggi, dan tes intellejensi tradisional merupakan ciri utama untuk mengidentifikasikan anak berbakat intelektual tetapi pada akhirnya hal inipun menjadi masalah karena apabila kreativitas dan keberbakatan dilihat dari perspektif intelejensi berbagai talenta khusus yang ada pada peserta didik kurang diperhatikan yang akhirnya melestarikan dan mengembang biakkan Pendidikan Tradisional Konvensional yang berorientasi dan sangat menghargai kecerdasan linguistik dan logika matematik. Padahal, Teori psikologi pendidikan terbaru yang menghasilkan revolusi paradigma pemikiran tentang konsep kecerdasan diajukan oleh Prof. Gardner yang mengidentifikasikan bahwa dalam diri setiap anak apabila dirinya terlahir dengan otak yang normal dalam arti tidak ada kerusakan pada susunan syarafnya, maka setidaknya terdapat delapan macam kecerdasan yang dimiliki oleh mereka.
Undang-undang No.20 tentang sistem pendidikan nasional 2003, perundangan itu berbunyi " warga negara yang memiliki kelainan fisik, emosional, mental, intelektual, dan/atau sosial berhak memperoleh pendidikan khusus". Baik secara tersurat ataupun tersirat UU No.20 tersebut telah mengamanatkan untuk adanya pengelolaan pelayanan khusu bagi anak-anak yang memiliki bakat dan kreativitas yang tinggi.
Pengertian dari pendidikan khusus disini merupakan penyelenggaraan pendidikan untuk peserta didik yang berkelainan atau peserta didik yang memiliki kecerdasan luar biasa yang diselenggarakan secara inklusif atau berupa satuan pendidikan-pendidikan khusus pada tingkat pendidikan dasar dan menengah. Pada akhirnya memang diperlukan adanya suatu usaha rasional dalam mengatur persoalan-persoalan yang timbul dari peserta didik karena itu adanya suatu manajemen peserta didik merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan.
Siswa berbakat di dalam kelas mungkin sudah menguasai materi pokok bahasan sebelum diberikan. Mereka memiliki kemampuan untuk belajar keterampilan dan konsep pembelajaran yang lebih maju. Untuk menunjang kemajuan peserta didik diperlukan modifikasi kurikulum. Kurikulum secara umum mencakup semua pengalaman yang diperoleh peserta didik di sekolah, di rumah, dan di dalam masyarakat dan yang membantunya mewujudkan potensi-potensi dirinya. Jika kurikulum umum bertujuan untuk dapat memenuhi kebutuhan pendidikan pada umumnya, maka saat ini haruslah diupayakan penyelenggaraan kurikulum yang berdiferensi untuk memberikan pelayanan terhadap perbedaan dalam minat dan kemampuan peserta didik. Dalam melakukan kurikulum yang berbeda terhadap peserta didik yang mempunyai potensi keberbakatan yang tinggi, guru dapat merencanakan dan menyiapkan materi yang lebih kompleks, menyiapkan bahan ajar yang berbeda, atau mencari penempatan alternatif bagi siswa. Sehingga setiap peserta didik dapat belajar menurut kecepatannya sendiri.
Dalam paradigma berpikir masyarakat Indonesia tentang kreativitas, cukup banyak orangtua dan guru yang mempunyai pandangan bahwa kreativitas itu memerlukan iklim keterbukaan dan kebebasan, sehingga menimbulkan konflik dalam pembelajaran atau pengelolaan pendidikan, karena bertentangan dengan disiplin. Cara pandang ini sangatlah tidak tepat. Kreativitas justru menuntut disiplin agar dapat diwujudkan menjadi produk yang nyata dan bermakna. Displin disini terdiri dari disiplin dalam suatu bidang ilmu tertentu karena bagaimanapun kreativitas seseorang selalu terkait dengan bidang atau domain tertentu, dan kreativitas juga menuntut sikap disiplin internal untuk tidak hanya mempunyai gagasan tetapi juga dapat sampai pada tahap mengembangkan dan memperinci suatu gagasan atau tanggungjawab sampai tuntas.
Suatu yang tidak terbantahkan jika masa depan membutuhkan generasi yang memiliki kemampuan menghadapi tantangan dan perubahan yang terjadi dalam era yang semakin mengglobal. Tetapi penyelenggaraan pendidikan di Indonesia saat ini belum mempersiapkan para peserta didik dengan kemampuan berpikir dan sikap kreatif yang sangat menentukan keberhasilan mereka dalam memecahkan masalah.
Kebutuhan akan kreativitas dalam penyelenggaraan pendidikan dewasa ini dirasakan merupakan kebutuhan setiap peserta didik. Dalam masa pembangunan dan era yang semakin mengglobal dan penuh persaingan ini setiap individu dituntut untuk mempersiapkan mentalnya agar mampu menghadapi tantangan-tantangan masa depan. Oleh karena itu, pengembangan potensi kreatif yang pada dasarnya ada pada setiap manusia terlebih pada mereka yang memiliki kemampuan dan kecerdasan luar biasa perlu dimulai sejak usia dini, Baik itu untuk perwujudan diri secara pribadi maupun untuk kelangsungan kemajuan bangsa.
Dalam pengembangan bakat dan kreativitas haruslah bertolak dari karakteristik keberbakatan dan juga kreativitas yang perlu dioptimalkan pada peserta didik yang meliputi ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Motivasi internal ditumbuhkan dengan memperhatikan bakat dan kreativitas individu serta menciptakan iklim yang menjamin kebebasan psikologis untuk ungkapan kreatif peserta didik di lingkungan rumah, sekolah, dan masyarakat.
Merupakan suatu tantangan bagi penyelenggaraan pendidikan di Indonesia untuk dapat membina serta mengembangkan secara optimal bakat, minat, dan kemampuan setiap peserta didik sehingga dapat mewujudkan potensi diri sepenuhnya agar nantinya dapat memberikan sumbangan yang bermakna bagi pembangunan masyarakat dan negara. Teknik kreatif ataupun taksonomi belajar pada saat ini haruslah berfokus pada pengembangan bakat dan kreativitas yang diterapkan secara terpadu dan berkesinambungan pada semua mata pelajaran sesuai dengan konsep kurikulum berdiferensi untuk siswa berbakat. Dengan demikian diharapkan nantinya akan dihasilkan produk-produk dari kreativitas itu sendiri dalam bidang sains, teknologi, olahraga, seni dan budaya. Amin
Para ahli pendidikan telah sepakat bahwa suatu sistem pendidikan dapat dikatakan berkualitas, apabila proses kegiatan belajar-mengajar berjalan secara menarik dan menantang sehingga peserta didik dapat belajar sebanyak dan sebaik mungkin melalu proses belajar yang berkelanjutan. Proses pendidikan yang bermutu akan menghasilkan hasli yang bermutu serta relevan dengan perkembangan zaman. Agar terwujud sebuah pendidikan yang bermutu dan efisien, maka perlu disusun dan dilaksanakan program-program pendidiakn yang mampu membelajarkan peserta didik secara berkelanjutan, karena dengan mutu pedidikan yang optimal, diharapkan akan menghasilkan keungugulan smber daya manusia yang dapat menguasai pengetahuan, keterampilan dan keahlian sesuai dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus berkembang secara pesat.
Untuk dapat mencapai sebuah pendidikan yang berkualitas diperlukan manajemen pedidikan yang mampu memobilisasi segala sumber daya pendidikan. Di antaranya adalah manajemen peserta didik yang isinya merupakan pengelolaan dan juga pelaksanaannya. Masih banyak kita temukan fakta-fakta di lapangan sistem pengelolaan anak didik yang masih mengunakan cara-cara konvensional dan lebih menekankan pengembangan kecerdasan dalam arti yang sempit dan tentunya kurang mmberi perhatian kepada pengembangan bakat kreatif peserta didik. Padahal Kreativitas disamping bermanfaat untuk pengembangan diri anak didik juga merupakan kebutuhan akan perwujudan diri sebagai salah satu kebutuhan paling tinggi bagi manusia. Kreativitas adalah proses merasakan dan mengamati adanya masalah, membuat dugaan tentang kekurangan, menilai dan meguji dugaan atau hipotesis, kemudian mengubahnya dan mengujinya lagi sampai pada akhirnya menyampaikan hasilnya. Dengan adanya kreativitas yang diimplementasiakan dalam sistem pembelajaran, peserta didik nantinya diharapkan dapat menemukan ide-ide yang berbeda dalam memecahkan masalah yang dihadapi sehingga ide-ide kaya yang progresif dan divergen pada nantinya dapat bersaing dalam kompetisi global yang selalu berubah.
Perubahan kualitas yang seimbang baik fisik maupun mental merupakan idikasi dari perkambangan anak didik yang baik. Tidak ada satu aspek perkambangan dalam diri anak didik yang dinilai lebih penting dari yang lainnya. Oleh itu tidaklah salah bila teori kecerdasan majmuk yang diutarakan oleh Gardner dinilai dapat memenuhi kecenderungan perkambangan anak didik yang bervariasi.
Maka penyelenggaraan pendidikan saat ini harus diupayakan untuk memberikan pelayanan khusus kepada peserta didik yang mempunyai kreativitas dan juga keberbakatan yang berbeda agar tujuan pendidikan dapat diarahkan menjadi lebih baik.
Muhibbin Syah menjelaskan bahwa akar kata dari pendidikan adalah "didik" atau "mendidik" yang secara harfiah diartikan memelihara dan memberi latihan. Sedangkan "pendidikan", merupakan tahapan-tahapan kegiatan mengubah sikap dan perilaku seseorang atau sekelompok orang melalui upaya pelatihan dan pengajaran. Hal ini mengindikasikan bahwa pendidikan tidak dapat lepas dari pengajaran. Kegiatan dari pengajaran ini melibatkan peserta didik sebagai penerima bahan ajar dengan maksud akhir dari semua hal ini sesuai yang diamanatkan dalam undang-undang no. 20 tentang sisdiknas tahun 2003; agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Dalam pdidikan, peserta didik merupakan titik fokus yang strategis karena kepadanyalah bahan ajar melalu sebuah proses pengajaran diberikan. Dan sudah mafhum bahwa peserta didik memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing, mereka unik dengan seluruh potensi dan kapasitas yang ada pada diri mereka dan keunikan ini tidak dapat diseragamkan dengan satu aturan yang sama antara pesrta didik yang satu dengan peserta didik yang lain. Para pendidik dan lembaga pendidikan harus menghargai perbedaan yang ada pada mereka. Keunikan yang terjadi pada peserta didik memang menimbulkan satu permasalahan tersendiri yang harus diketahui dan dipecahkan sehingga pengelolaan murid (peserta didik) dalam satu kerangka kerja yang terpadu mutlak diperhatikan, terutama pertimbangan pada pengembangan kreativitas, hal ini harus menjadi titik perhatian karena sistem pendidikan memang masih diakui lebih menekankan pengembangan kecerdasan dalam arti yang sempit dan kurang memberikan perhatian kepada pengembangan kreatif peserta didik. Hal ini terjadi dari konsep kreativitas yang masih kurang dipahami secara holistic, juga filsafat pendidikan yang sejak zaman penjajahan bermazhabkan azas tunggal seragam dan berorientasi pada kepentingan-kepentingan, sehingga pada akhirnya berdampak pada cara mengasuh, mendidik dan mengelola pembelajaran peserta didik.
Kebutuhan akan kreativitas tampak dan dirasakan pada semua kegiatan manusia. Perkembangan akhir dari kreativitas akan terkait dengan empat aspek, yaitu: aspek pribadi, pendorong, proses dan produk. Kreativitas akan muncul dari interaksi yang unik dengan lingkungannya.Kreativitas adalah proses merasakan dan mengamati adanya masalah, membuat dugaan tentang kekurangan (masalah) ini, menilai dan mengujinya. Proses kreativitas dalam perwujudannya memerlukan dorongan (motivasi intristik) maupun dorongan eksternal. Motivasi intrinstik ini adalah intelegensi, memang secara historis kretivitas dan keberbakatan diartikan sebagai mempunyai intelegensi yang tinggi, dan tes intellejensi tradisional merupakan ciri utama untuk mengidentifikasikan anak berbakat intelektual tetapi pada akhirnya hal inipun menjadi masalah karena apabila kreativitas dan keberbakatan dilihat dari perspektif intelejensi berbagai talenta khusus yang ada pada peserta didik kurang diperhatikan yang akhirnya melestarikan dan mengembang biakkan Pendidikan Tradisional Konvensional yang berorientasi dan sangat menghargai kecerdasan linguistik dan logika matematik. Padahal, Teori psikologi pendidikan terbaru yang menghasilkan revolusi paradigma pemikiran tentang konsep kecerdasan diajukan oleh Prof. Gardner yang mengidentifikasikan bahwa dalam diri setiap anak apabila dirinya terlahir dengan otak yang normal dalam arti tidak ada kerusakan pada susunan syarafnya, maka setidaknya terdapat delapan macam kecerdasan yang dimiliki oleh mereka.
Undang-undang No.20 tentang sistem pendidikan nasional 2003, perundangan itu berbunyi " warga negara yang memiliki kelainan fisik, emosional, mental, intelektual, dan/atau sosial berhak memperoleh pendidikan khusus". Baik secara tersurat ataupun tersirat UU No.20 tersebut telah mengamanatkan untuk adanya pengelolaan pelayanan khusu bagi anak-anak yang memiliki bakat dan kreativitas yang tinggi.
Pengertian dari pendidikan khusus disini merupakan penyelenggaraan pendidikan untuk peserta didik yang berkelainan atau peserta didik yang memiliki kecerdasan luar biasa yang diselenggarakan secara inklusif atau berupa satuan pendidikan-pendidikan khusus pada tingkat pendidikan dasar dan menengah. Pada akhirnya memang diperlukan adanya suatu usaha rasional dalam mengatur persoalan-persoalan yang timbul dari peserta didik karena itu adanya suatu manajemen peserta didik merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan.
Siswa berbakat di dalam kelas mungkin sudah menguasai materi pokok bahasan sebelum diberikan. Mereka memiliki kemampuan untuk belajar keterampilan dan konsep pembelajaran yang lebih maju. Untuk menunjang kemajuan peserta didik diperlukan modifikasi kurikulum. Kurikulum secara umum mencakup semua pengalaman yang diperoleh peserta didik di sekolah, di rumah, dan di dalam masyarakat dan yang membantunya mewujudkan potensi-potensi dirinya. Jika kurikulum umum bertujuan untuk dapat memenuhi kebutuhan pendidikan pada umumnya, maka saat ini haruslah diupayakan penyelenggaraan kurikulum yang berdiferensi untuk memberikan pelayanan terhadap perbedaan dalam minat dan kemampuan peserta didik. Dalam melakukan kurikulum yang berbeda terhadap peserta didik yang mempunyai potensi keberbakatan yang tinggi, guru dapat merencanakan dan menyiapkan materi yang lebih kompleks, menyiapkan bahan ajar yang berbeda, atau mencari penempatan alternatif bagi siswa. Sehingga setiap peserta didik dapat belajar menurut kecepatannya sendiri.
Dalam paradigma berpikir masyarakat Indonesia tentang kreativitas, cukup banyak orangtua dan guru yang mempunyai pandangan bahwa kreativitas itu memerlukan iklim keterbukaan dan kebebasan, sehingga menimbulkan konflik dalam pembelajaran atau pengelolaan pendidikan, karena bertentangan dengan disiplin. Cara pandang ini sangatlah tidak tepat. Kreativitas justru menuntut disiplin agar dapat diwujudkan menjadi produk yang nyata dan bermakna. Displin disini terdiri dari disiplin dalam suatu bidang ilmu tertentu karena bagaimanapun kreativitas seseorang selalu terkait dengan bidang atau domain tertentu, dan kreativitas juga menuntut sikap disiplin internal untuk tidak hanya mempunyai gagasan tetapi juga dapat sampai pada tahap mengembangkan dan memperinci suatu gagasan atau tanggungjawab sampai tuntas.
Suatu yang tidak terbantahkan jika masa depan membutuhkan generasi yang memiliki kemampuan menghadapi tantangan dan perubahan yang terjadi dalam era yang semakin mengglobal. Tetapi penyelenggaraan pendidikan di Indonesia saat ini belum mempersiapkan para peserta didik dengan kemampuan berpikir dan sikap kreatif yang sangat menentukan keberhasilan mereka dalam memecahkan masalah.
Kebutuhan akan kreativitas dalam penyelenggaraan pendidikan dewasa ini dirasakan merupakan kebutuhan setiap peserta didik. Dalam masa pembangunan dan era yang semakin mengglobal dan penuh persaingan ini setiap individu dituntut untuk mempersiapkan mentalnya agar mampu menghadapi tantangan-tantangan masa depan. Oleh karena itu, pengembangan potensi kreatif yang pada dasarnya ada pada setiap manusia terlebih pada mereka yang memiliki kemampuan dan kecerdasan luar biasa perlu dimulai sejak usia dini, Baik itu untuk perwujudan diri secara pribadi maupun untuk kelangsungan kemajuan bangsa.
Dalam pengembangan bakat dan kreativitas haruslah bertolak dari karakteristik keberbakatan dan juga kreativitas yang perlu dioptimalkan pada peserta didik yang meliputi ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Motivasi internal ditumbuhkan dengan memperhatikan bakat dan kreativitas individu serta menciptakan iklim yang menjamin kebebasan psikologis untuk ungkapan kreatif peserta didik di lingkungan rumah, sekolah, dan masyarakat.
Merupakan suatu tantangan bagi penyelenggaraan pendidikan di Indonesia untuk dapat membina serta mengembangkan secara optimal bakat, minat, dan kemampuan setiap peserta didik sehingga dapat mewujudkan potensi diri sepenuhnya agar nantinya dapat memberikan sumbangan yang bermakna bagi pembangunan masyarakat dan negara. Teknik kreatif ataupun taksonomi belajar pada saat ini haruslah berfokus pada pengembangan bakat dan kreativitas yang diterapkan secara terpadu dan berkesinambungan pada semua mata pelajaran sesuai dengan konsep kurikulum berdiferensi untuk siswa berbakat. Dengan demikian diharapkan nantinya akan dihasilkan produk-produk dari kreativitas itu sendiri dalam bidang sains, teknologi, olahraga, seni dan budaya. Amin
Langganan:
Postingan (Atom)